Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Pengusaha Pertashop di Lumajang Terancam Gulung Tikar

Kompas.com - 30/09/2022, 14:24 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) tidak hanya berdampak kepada pemilik kendaraan. Para pengusaha Pertashop juga terancam gulung tikar.

Pertashop adalah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang hanya melayani pembelian Pertamax. SPBU ini merupakan UMKM bentukan pemerintah melalui PT Pertamina.

Salah satu pengusaha pertashop di Desa Gesang, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Mahendra mengatakan, omzet dagangannya turun drastis sejak harga BBM naik pada 1 April 2022.

Sebelum harga BBM naik, ia mengaku bisa menjual 700-1.000 liter BBM per hari. Kini, ia hanya mampu menjual 100 liter BBM per hari.

Padahal, ia harus menggaji karyawan dan membayar biaya operasional lain seperti listrik. Tak heran, usahanya kini berada di ujung tanduk.

"Pasca kenaikan 1 April omzet kita turun drastis dan rata-rata dari 35 pertashop di Lumajang terancam bangkrut karena rata-rata pakai dana talangan dari bank," kata Mahendra di Lumajang, Jumat (30/9/2022).

Baca juga: Pabrik Tripleks di Lumajang Terbakar, Diduga akibat Mesin Blower Terlalu Panas

Menurutnya, perbedaan harga antara Pertalite dan Pertamax kini terlalu jauh, sehingga masyarakat memilih membeli yang lebih murah.

Perbedaan harga yang dimaksud yakni sekitar Rp 4.500 per liter. Padahal, dulu perbedaannya hanya Rp 1.500 per liter.


Perbedaan harga yang tidak terlalu jauh, menurut Mahendra, mampu menggeser minat masyarakat untuk beralih ke BBM non-subsidi.

"Kita juga bingung dengan kebijakan pemerintah, karena niatnya kan agar masyarakat bisa dapatkan BBM dengan satu harga,," tutur Mahendra.

"Sebenarnya, teman-teman ini sudah tidak sanggup, mau tutup malu, mau buka tapi terus merugi," imbuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com