Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kelam di Balik Lagu Genjer-genjer, Pencipta Menghilang Tak Tahu Rimbanya

Kompas.com - 30/09/2022, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Lagu Genjer-genjer identik dengan Partai Komunis Indonesia. Lagu tersebut diciptakan oleh Muhammad Arief, seorang seniman asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Lagu yang ciptakan tahun 1943 tersebut menggambarkan susahnya masyarakat Banyuwangi di masa penjajahan Jepang sehingga hanya bisa makan sayur genjer.

Namun dengan berjalanya waktu, lagu Genjer-genjer dilarang dinyanyikan di masa Orde Baru mungkin hingga sekarang.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada September 2014, Arief adalah seorang petani yang piawai memainkan alat musik tradisional angklung.

Dengan alat musik, ia menciptakan banyak lagu tentang kehidupa masyarakat sehari-hari dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah, bahasa Using.

Baca juga: Fakta Sayur Genjer yang Dikaitkan dengan G30S/PKI, Sejarah sampai Resep

Setelah Indonesia merdeka, Arife bergabung dengan Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin.

Lalu di tahun 1950, Arief pindah ke Lekra dan menjadi Ketua Bidang Kesenian. Selain itu Arief juga dipilih menjadi anggota DPRD sebagai wakil seniman pada tahun 1955.

Saat bergabung di Lekra, Arief mendirikan Seni Rakyat Indonesia Muda (Sri Muda). Mereka berlatih di halaman rumah Arief di Temenggungan.

Bersama Sri Muda, Arief kerap bermain musik di acara yang digelar oleh PKI mulai di Surabaya, Semarang hingga Jakarta.

Karena kerap membawakan lagu Genjer-genjer, lagu berbahasa Using itu pun menjadi populer hingga akhirnya direkam di Irama Record Jakarta dan dinyanyikan Bing Slamet serta Lilis Suryani.

Baca juga: Melihat Sumur di Desa Semanding Ponorogo, Saksi Bisu Pelarian Tokoh PKI Muso

Sejak lagu itu popoler, Arief kerap menerima pesanan lagu dari salah satu petinggi Lekra yakni Nyoto saat singgah di Banyuwangi pada tahun 1962.

Lahirlah lagu dari tangan Arief seperti yang berjudul Ganefo, 1 Mei, Mars Lekra, Harian Rakyat hingga Proklamasi.

Lagu-lagu tersebut ditulis tangan oleh Arief dan rekan-rekannya dalam beberapa buku. Hingga akhirnya isu G30S PKI pun meledak.

Rumah dihancurkan massa

Dokumen milik Muhammad Arief, pengarang lagu Gendjer-gendjerKOMPAS.com/ IRA RACHMAWATI Dokumen milik Muhammad Arief, pengarang lagu Gendjer-gendjer
Arief baru pulang mengurus visa karena diajak bermain musik di Negeri Rakyat China (RCC). Baru lima hari di Banyuwangi, Arief bercerita ke anak kandungnya Sinar Syamsi jika ia mendengar dari radio ada pembunuhan besra-besaran di Jakarta.

"Keesokan harinya sudah banyak orang berkumpul dari lapangan yang sekarang jadi Stadion Diponegoro, lalu ke timur melewati Taman Blambangan. Saat lewat depan rumah, massa langsung masuk ke dalam. Saya sama ibu melarikan diri," ujar anak Arief, Sinar Syamsi pada Selasa (30/9/2014).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com