Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Wanita dalam Tas di Gresik, Korban Dibuang Sehari Setelah Dibunuh

Kompas.com - 28/09/2022, 19:21 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Gresik dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik menggelar rekonstruksi dugaan pembunuhan terhadap Elly Prasetya Ningsih (42), wanita yang ditemukan membusuk terbungkus tas plastik warna merah di Desa Gluranploso, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, rekonstruksi digelar di dua titik berbeda. Hendro Setiawan, tersangka yang tak lain adalah suami siri dari korban memperagakan 11 adegan.

"Untuk reka adegan hari ini dilakukan sebanyak 11 adegan, dilakukan di dua titik. Pertama di rumah korban dan tersangka, kemudian titik yang kedua di lokasi pembuangan korban," ujar Wahyu kepada awak media usai rekonstruksi, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Bermaksud Mendahului Truk, Pengendara Motor di Gresik Justru Tewas Tertabrak

Wahyu menjelaskan, tujuan dari rekonstruksi ini adalah untuk mencocokkan antara pengakuan yang telah diberikan oleh tersangka dan saksi. Sehingga, pihak kepolisian dan kejaksaan dapat mengetahui tindakan dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh Hendro terhadap Elly.

"Kami melakukan rekonstruksi ini untuk meyakinkan bahwa apa yang telah disampaikan oleh tersangka maupun saksi itu sama. Artinya, apabila ada kebohongan atau alibi yang disampaikan oleh tersangka maupun saksi akan terlihat dari rekonstruksi," kata Wahyu.

Baca juga: Sulit Dapat Solar, Nelayan Campurejo Gresik Geruduk SPBU dan Berunjuk Rasa

Dalam 11 reka adegan itu, terlihat korban yang masih dalam keadaan hidup sempat dibawa oleh tersangka masuk ke dalam kamar di rumah mereka yang berada di Desa Lampah, Kecamatan Kedamean, Gresik. Kemudian, korban yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa dimasukkan dalam tas plastik warna merah.

"Tersangka memasukkan korban ke dalam tas besar warna merah kemudian dilipat sebanyak tiga kali dengan posisi kepala menghadap ke bawah dan pinggul serta pantat ke arah atas, dengan kaki kemudian dilipat lagi. Tersangka membuat seperti itu biar muat (dalam tas plastik)," tutur Wahyu.

Jasad korban dibuang di pinggir jalan di Desa Gluranploso setelah satu hari meninggal dunia.

Mayat korban yang terbungkus tas plastik kemudian ditemukan warga dalam kondisi sudah membusuk, pada Rabu (7/9/2022) pagi.

"Meninggal dulu baru kemudian dibuang, kalau dari keterangan tersangka sudah lebih dari 1x24 jam, artinya sudah beda hari," ucap Wahyu.

Dalam perkara ini, pihak kepolisian menjerat tersangka dengan pasal berlapis. Yakni, Pasal 338 KUHP juncto Pasal 351 ayat (3) juncto Pasal 181 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Surabaya
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com