SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya Slamet Mulsiswanto enggan disalahkan atas kegagalan puluhan jemaah umrah berangkat dari Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, Senin (26/9/2022) pagi.
Slamet mengatakan, petugas validasi tak ditempatkan di posisinya karena KKP Surabaya tak menerima informasi dari maskapai tentang rencana keberangkatan jemaah umrah pada Senin dini hari.
"Setiap hari kita koordinasi lewat grup WhatsApp, kita tanya apakah pada Senin pagi ada keberangkatan jemaah umrah, saat itu dijawab oleh maskapai tidak ada. Yang disampaikan hanya informasi bahwa pada Senin pukul 10.00 WIB ada keberangkatan umrah," kata Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).
Oleh karena tak ada penerbangan, KKP Surabaya tak menempatkan petugas di bagian validasi.
"Pukul 04.30 WIB setelah kita mendapatkan informasi, petugas piket kami di kantor langsung menuju ke terminal 2. Lokasinya hanya lima menit dari kantor," jelasnya.
Meski begitu, para jemaah tak dapat berangkat karena pesawat tak bisa ditunda.
"Tapi semua jemaah sudah kami validasi," terangnya.
KKP Surabaya juga menyayangkan kejadian tersebut. Sampai hari ini, sudah 64.000 jemaah umrah yang berangkat dari Bandara Juanda. Dari puluhan ribu orang itu, tak pernah ada masalah.
"Kami punya SOP setiap harinya, 3-4 jam sebelum keberangkatan pesawat jemaah umrah, petugas kami sudah stand by untuk validasi. Itu pun jika ada informasi dari maskapai, karena yang memiliki jadwal penerbangan adalah maskapai," terangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.