Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kreco, Kuliner Kenyal Khas Kediri Berbahan Keong Sawah

Kompas.com - 26/09/2022, 16:21 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Kreco adalah salah satu makanan tradisional yang turut menambah ragam kekayaan kuliner di Kediri, Jawa Timur.

Makanan tersebut berbahan dasar keong.

Keong sawah atau yang bernama latin Pila ampullacea itu dimasak dengan aneka macam bumbu racikan rempah.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Menyeberang Rel di Kediri

Parutan kelapa muda melengkapi rasa gurih makanan yang biasa disajikan dengan sedikit kuah dan sensasi pedas itu.

Kreco dimakan dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan cara diseruput maupun dicungkil menggunakan tusuk gigi untuk mengeluarkan daging siput dari cangkangnya.

Kreco tersebut adalah kuliner tanpa pendamping. Dia biasa dinikmati langsung tanpa ada nasi atau makanan pendamping lainnya.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Menyeberang Rel di Kediri

Penikmatnya berasal dari berbagai kalangan. Dewasa maupun anak-anak banyak menggemari santapan ini.

Putri Yuntoro (36), salah seorang warga, mengaku sudah akrab dengan kuliner kreco tersebut sejak kecil.

Baca juga: Kecelakaan KA Vs Daihatsu Sigra di Kediri, Masinis Sempat Bunyikan Bel Lokomotif


Menurutnya, kreco memiliki cita rasa khas. Kelezatannya bertambah karena tekstur bahan dasar keong yang kenyal.

"Rasanya enak, sih. Kenyal, gurih dan pedas," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Sentra kreco

Seorang pedagang kreco yang mangkal di Paron, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/ M.AGUS FAUZUL HAKIM Seorang pedagang kreco yang mangkal di Paron, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Di Kediri, kuliner ini cukup mudah ditemui karena peminat cukup banyak.

Biasanya para penjual menjajakannya secara keliling menggunakan gerobak. Tapi tidak sedikit pula yang mangkal di suatu tempat.

Salah satu sentra kreco yang cukup terkenal adalah di sekitaran gudang Bulog, yang masuk wilayah Desa Paron, Kabupaten Kediri.

Baca juga: Kecelakaan KA Vs Daihatsu Sigra di Kediri, Masinis Sempat Bunyikan Bel Lokomotif

Lokasi tepatnya di sebelah barat arah masuk kawasan wisata Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), dari arah Kota Kediri.

Di sentra itu terdapat sejumlah penjual yang mangkal dengan gerobaknya secara berjajar di pinggiran jalan. Mereka beroperasi setiap hari mulai pagi hingga malam.

Supri (45), salah seorang penjual kreco mengatakan, peminat makanan kreco ini lumayan tinggi. Dalam seharinya dia mampu menghabiskan sekitar 50 kilogram keong sawah.

Harga jual kreco dibanderolnya Rp 5.000 tiap satu kemasan plastik ukuran setengah kilogram. Itu adalah harga umumnya di tempat itu.

"Hari-hari biasa bisa bawa pulang uang Rp 400.000," ujar Supri saat ditemui di tempatnya mangkal.

Baca juga: Video Viral Pemakaman Tak Dihadiri Pelayat di Kediri, Ini Fakta dan Kisah Pilu di Baliknya

"Keongnya sekarung saya beli Rp 125.000. Itu mentah dan harus diproses dan dimasak," lanjutnya.

Pria asli Banyuwangi yang tingal di Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo Kediri itu sudah berjualan kreco sejak lima tahun yang lalu.

"Hasilnya lumayan untuk membiayai anak-anak sekolah," kata dia.

 

Salah satu penjual kreco di kawasan gudang Bulog Paron, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Salah satu penjual kreco di kawasan gudang Bulog Paron, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Rumen (55) atau yang akrab disapa Pak Men, pedagang lainnya mengatakan, memasak kreco membutuhkan ketelatenan. Sebab keong yang barusan didapat dari sawah tidak bisa langsung dimasak.

"Harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel di bagian cangkangnya," ujarnya dalam suatu kesempatan.

Warga Gampengrejo ini menambahkan, memasaknya juga memakan waktu. Setidaknya setiap kali merebus, membutuhkan waktu hingga dua jam.

Baca juga: Kuliner Legendaris Bandung Bakmi Pelita 2, Berdiri Sejak 1988, Berikut Keunikan, Harga, dan Alamatnya

Perihal bumbu, kata pedagang yang mudah dikenali dari rombongnya yang berwarna kuning ini, setiap pedagang mempunyai ciri khas masing-masing.

Namun bumbu umum yang kerap dipakai adalah bawang merah, bawang putih, empon-empon, garam, cabe, serta parutan kelapa.

"Empon-emponnya ada sereh, jahe, kunyit, kunci, dan lain-lain," ungkap pedagang yang telah bertahun-tahun menjajakan keliling dan akhirnya memutuskan mangkal ini.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan KA Vs Daihatsu Sigra di Kediri, Mobil Terpelanting Puluhan Meter

Kini Rumen sekadar menyiapkan bahan di rumahnya di Gampengrejo. Gerobaknya yang terletak di kawasan Paron, dipercayakan kepada Deo, anak lelakinya.

"Saya sudah sekitar 6 bulan ini menggantikan bapak," ujar Deo.

Deo sendiri mengaku awalnya tidak tertarik dengan usaha kreco tersebut. Bapaknya sudah beberapa kali membujuknya namun ditolaknya.

Hingga kemudian dia mencoba menuruti saran bapaknya. Tak disangka hasilnya lumayan sehingga dia meninggalkan pekerjaannya sebagai kuli bangunan untuk menekuni usaha kreco itu.

Baca juga: Kecelakaan KA Vs Daihatsu Sigra di Kediri, Masinis Sempat Bunyikan Bel Lokomotif

Perhatian pemerintah daerah

Meski dikenal sebagai sentra kreco, kawasan mangkalnya para pedagang tersebut tampak biasa saja dan cukup sederhana.

Tidak ada hal mencolok untuk mempermudah identifikasi tempat itu kecuali warna warni gerobak milik pedagang dan tulisan yang menempel di gerobak itu.

Para pedagang berharap setidaknya ada campur tangan khusus dari pemerintah setempat untuk mengembangkan kawasan tersebut.

Apalagi lokasinya dekat dengan kawasan wisata Simpang Lima Gumul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com