Sementara itu, penjual makanan di pinggir sawah Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Baiyah, mengaku bingung jika kebijakan itu diterapkan.
Menurut dia, bagi penjual makanan seperti dirinya akan lebih menyulitkan karena harus menyiapkan instalasi listrik di warungnya.
Terlebih lagi, jika hanya digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga, ia malah khawatir cepat rusak karena jarang digunakan oleh warga desa.
Baca juga: Lumajang Punya Mal Pelayanan Publik, Ada 17 Gerai dan 128 Layanan Masyarakat
Meski sudah ada teknologi kompor gas, beberapa warga di desa masih banyak yang menggunakan kayu bakar untuk memasak.
Selain irit biaya, bagi mereka, memasak dengan kayu bakar lebih bisa menghasilkan cita rasa masakan yang lebih nikmat.
"Di sini masih banyak yang pakai kayu, kalau mau ganti (kompor) listrik nanti malah tidak terpakai, kalau di warung gini mau ditancepin ke mana juga," jelas Baiyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.