Imbauan itu direspons dengan baik oleh warga. Tetapi, beberapa hari lalu, dirinya kembali mendapat laporan dari warga terkait keberadaan kucing-kucing yang membuat tak nyaman.
Kemudian dia meminta warga melakukan pendataan beserta foto semua kucing.
Namun, dia mendapat laporan dari warga lainnya bahwa ada kucing-kucing yang mati dengan indikasi diracun. Informasi itu kemudian tersebar di media sosial.
Baca juga: Gubernur Khofifah Pemda di Malang Raya Fokus Kembangkan Sport Tourism
Wiratmono mengaku tidak pernah menginstruksikan warga meracun kucing-kucing.
"Saya tidak pernah menginstruksikan untuk meracun kucing karena saya penyayang kucing juga, Astaghfirullah, saya pernah punya 7 kucing warnanya hitam semua," katanya.
Pihaknya mengaku sudah duduk bersama dengan salah satu komunitas penyayang kucing di Malang.
Hasilnya, dari penelusuran yang dilakukan, hanya empat ekor kucing yang diduga diracun dan 11 ekor kucing lainnya hilang.
"Dari Cat Lovers Malang sudah bertemu dengan kami duduk bersama tadi malam (24/9/2022). Hasil pertemuan termasuk dari warga kami, yang mati 4 dengan dugaan yang diracun, kami dapatkan video itu. Yang hilang 11 tapi belum tentu mati," katanya.
Baca juga: Selama 2022, Polisi Ungkap 19 Praktik Perjudian di Kabupaten Malang
Pihaknya juga berjanji akan mencari titik terang mengenai dugaan kucing-kucing yang diracun tersebut. Termasuk, mencari tahu siapa penyebar informasi di media sosial yang dinilai hoaks.
"Permintaan dari Cat Lovers untuk mencari pelaku tetap ditelusuri, kami akan tetap fokus kesitu. Kami juga akan cari tahu siapa yang mengunggah akan kami telusuri," katanya.
Wiratmono menjelaskan, dirinya mendukung rencana sterilisasi atau pengebirian terhadap kucing-kucing yang ada untuk menekan populasi.
Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan tersebut. Pihak kepolisian juga sudah bertemu dengan Ketua RT dari lingkungan perumahan.
Petugas bersama warga juga akan mencari pelaku yang diduga telah meracun kucing sehingga mengakibatkan kematian.
"Kemudian kami akan membantu mencari solusi untuk mengurangi populasi meningkatnya jumlah kucing di daerah tersebut. Di antaranya bisa dilakukan pemindahan ke daerah lain terhadap kucing yang bukan milik setempat atau diserahkan kepada komunitas pecinta kucing," kata Anton saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.