Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Hotman Paris di Surabaya, Ibu Asal Manado Minta Otopsi Ulang Putrinya karena Dugaan Pemerkosaan

Kompas.com - 25/09/2022, 13:08 WIB
Achmad Faizal,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Heidy Said (34), ibu dari bocah 10 tahun asal Manado mengaku tidak yakin bahwa putrinya meninggal karena menderita kanker darah atau leukimia.

Dia menduga, putrinya mengalami pendarahan hebat karena penganiayaan dan pemerkosaan. Karena itu, dia akan mengajukan permintaan otopsi ulang jasad putrinya.

"Saya tidak setuju kalau anak saya dinyatakan menderita leukimia. Kalau boleh, saya minta diotopsi saja biar tahu apa yang terjadi sebenarnya," kata Heidy saat bertemu pengacara Hotman Paris di Surabaya, Sabtu (24/9/2022).

Dia dan suaminya sengaja datanga dari Manado ke Surabaya untuk bertemu Hotman Paris dalam acara konsultasi hukum gratis "Hotman 911".

Baca juga: Datangi Hotman Paris, Ibu Asal Medan Adukan Anaknya Diduga Diperkosa Kepsek dan Tukang Sapu di Sekolah

Dia meyakini, pendarahan hebat di otak dan kemaluan mendiang putrinya adalah akibat penganiayaan dan pemerkosaan.

Dia menceritakan, putrinya yang saat itu berusia 10 tahun dibawa ke rumah sakit di Manado pada 28 Desember 2021.

"Anak saya mengalami pendarahan hebat, saya kira awalnya menstruasi," katanya.

Hasil pemeriksaan, dokter menyatakan selaput darah robek dan menemukan memar di sejumlah bagian tubuh.

Putrinya mengaku mengalami penganiayaan dan pemerkosaan. Kepalanya oleh pelaku beberapa kali dibenturkan ke tembok sampai dia tidak sadarkan diri.

"Tapi dia masih merasakan celana dalamnya dirobek," ujar Heidy.

Di tengah masa perawatan, putrinya sempat menyebut dua nama terduga pelaku yang melakukan penganiayaan dan pemerkosaan kepada putrinya.

"Saya panggil polisi saat itu biar polisi mendengar sendiri," terangnya.

2 nama tersebut juga disebut anaknya saat Kapolda Sulawesi Utara dan Kapolres Manado datang menjenguk 3 hari sebelum putrinya meninggal dunia.

Putrinya meninggal 24 Januari 2022. Polisi menggelar konfrensi pers khusus dan menyebut putrinya meninggal akibat kanker darah stadium 4.

"Sementara pihak rumah sakit menyebut hasil pemeriksaan masih lama. Kami kaget karena rumah sakit bilang hasilnya tidak secepat itu," ujarnya.

Menurut dokter, anaknya sempat mengalami pendarahan di otak akibat benturan yang cukup keras sampai menggeser posisi otak kanan ke kiri. Dia mengaku anaknya hanya diberi obat pendarahan otak, bukan obat leukimia.

Dokter kata dia sempat menyarankan operasi, namun karena risiko operasi sangat berat, pihaknya menolak.

9 bulan berlalu, polisi belum juga menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Baca juga: Bertemu Khofifah di Gedung Grahadi, Hotman Paris Promosikan Hotman 911

"Saya bahkan masih melihat 2 nama yang disebut anak saya masih jalan-jalan bersama teman-temannya," ucap Heidy.

Dia hanya meminta kasus yang menimpa putrinya tersebut terang benderang dan meminta keadilan kepada negara.

Mendengar cerita ibu korban, Hotman lantas berjanji akan meminta polisi untuk membuka kembali penyelidikan kasus tersebut karena ibu dari korban menurut dia memiliki bukti baru untuk dikembangkan.

"Kami nanti akan menyurati pihak terkait tentang kasus tersebut," kata Hotman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com