Tak hanya itu, belasan orang tidak dikenal itu juga merampas barang berharga milik korban.
Yaitu satu unit telepon genggam dan uang tunai sekitar Rp 1,8 juta.
Akibat perbuatannya, rombongan wisatawan asal Kecamatan Ledokombo, Jember tersebut mengalami trauma.
"Kalau masalah trauma jelas trauma, apalagi anak saya. Anak saya sampai tidak mau naik mobil, tidak mau diajak ke mana-mana," ungkap Dimas.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Pengeroyokan Wisatawan di Pulau Merah Banyuwangi
Wisatawan asal Jember tersebut juga menyayangkan soal tingkat keamanan wisata Banyuwangi yang lemah, padahal sudah dikenal oleh masyarakat.
"Biasanya di tempat wisata itu kan 24 jam mesti ada penjagaan, tapi kenapa kemarin tidak ada penjaganya, tidak ada keamanan. Jadi trauma akibatnya yang mau ke Pulau Merah," ungkap Dimas.
Kepala Disbudpar Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi hendaknya mengetahui waktu operasional destinasi wisata.
Baca juga: Kantor Bupati dan DPRD Banyuwangi Rusak Usai Demo Kenaikan Harga BBM, 4 Mahasiswa Diperiksa
"Sebaiknya wisatawan mengikuti jam buka tutup dan apabila terjadi ketidaknyamanan agar menyampaikan keluhan ke Pokdarwis setempat dan Disbudpar," kata Bramuda, Selasa (20/9/2022).
Keterangan dari pihak pengelola, wisata Pulau Merah Banyuwangi dibuka pukul 07.00 WIB dan ditutup sekitar pukul 18.00 WIB.
Sedangkan peristiwa dugaan pengeroyokan dan perampasan barang milik dua warga Jember itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB atau di luar jam operasional.
Meski begitu, Bramuda meminta kepada seluruh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Banyuwangi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung.
"Kepada teman-teman Pokdarwis tetap memberikan layanan kepada wisatawan dengan Sapta Pesonanya," ungkap Bramuda.
Dijelaskan, dari hasil kroscek ke pengelola wisata Pulau Merah, saat itu ada tiga rombongan mobil yang datang sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Baca juga: Anak Berusia 15 Tahun di Banyuwangi Diperkosa Pacar Ibunya hingga Hamil
Dan dua warga asal Jember itu awalnya masuk ke tempat wisata diduga dalam keadaan mabuk.
Informasi yang beredar, masih menurut Bramuda, salah satu dari mereka sedang ada masalah rumah tangga dengan sang istri.
"Sehingga diingatkan, namun malah marah dan melakukan perlawanan kepada kelompok yang mengaku anak PM (Pulau Merah)," ujar Bramuda.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarna Praja membenarkan adanya insiden tersebut.
"Kami sudah menerima laporan tersebut," ujar Kompol Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.