Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takmir Masjid di Banyuwangi Dilaporkan ke Polisi, Diduga Selewengkan Dana Hibah Rp 18 Miliar

Kompas.com - 23/09/2022, 15:50 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pengurus Masjid Baiturrahman Banyuwangi, Jawa Timur diadukan ke polisi atas dugaan korupsi dana hibah Rp 18 miliar.

Kelompok yang mengatasnamakan Masyarakat Sayang Masjid itu mengadu ke polisi atas dugaan ketidakberesan pengelolaan dana hibah yang dilakukan oleh pengurus masjid.

Baca juga: Rumah di Banyuwangi Ludes Terbakar gara-gara Penghuni Main Korek Api

Penasehat Hukum Pengadu, Mulyono menjelaskan anggaran yang diduga diselewengkan adalah dana hibah dari APBD, sejak tahun 2005 hingga tahun 2011.

"Dari 2005 hingga 2011 laporannya tidak jelas. Sudah coba kami konfirmasi namun tidak direspons, sehingga kami menempuh upaya hukum," kata Mulyono, Jumat (23/9/2022).

Mulyono mengatakan, aduan itu telah disampaikan sejak 22 Agustus 2022 lalu.

"Yang kita adukan pengurus masjid Baiturahman. Pihak kami juga telah dimintai keterangan. Kehadiran kami, hari ini untuk mem-follow up sudah sejauh mana penanganannya," ungkapnya.

Baca juga: Kabur Usai Cabuli Anak di Bawah Umur, Pemuda Banyuwangi Ditangkap di Bali

Sementara itu salah seorang warga yang ikut melapor, Hairman Dahlan menambahkan, penyelewengan dana hibah diduga terjadi saat era Bupati Banyuwangi masih dijabat oleh Abdullah Azwar Anas.

Dijelaskan, saat itu Bupati Anas membawa uang tunai dengan diwadahi kardus air mineral yang diberikan secara langsung ke pengurus masjid.

Jika ditotal, uang itu ditaksir mencapai Rp 400 juta. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membangun menara masjid.

"Tapi jangankan dibangun dicat saja tidak kok, makanya ini hanya salah satu contoh," kata Hairman Dahlan.

Bantahan pengelola

Sekretaris Masjid Baiturrahman Banyuwangi, Iwan Azis Siswanto mengklaim bahwa pengaduan itu tidak berdasar.

Iwan menegaskan, sejak 2005 pembangunan di Masjid Baiturrahman selalu dilaporkan sebagaimana mestinya. Saat itu anggaran pembangunan mencapai Rp 2 miliar bersumber dari APBD.

Selanjutnya anggaran tersebut dikelola panitia pengembangan masjid yang ditunjuk langsung oleh Bupati Anas kala itu.

"Sebagian besar panitia pembangunan dari Pemda Banyuwangi, ketua, wakil ketua, termasuk ketua seksi pembangunan dan tim teknisnya itu dari Dinas PU," kata Iwan.

Baca juga: Anak Berusia 15 Tahun di Banyuwangi Diperkosa Pacar Ibunya hingga Hamil

Dijelaskan, sejak tahun 2005 hingga saat ini proses pembangunan selalu dilaporkan. Bahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga telah melakukan pemeriksaan.

"Itu semua sudah ada pelaporannya lengkap nota kuitansi. Semuanya kita laporkan. Bahkan dari BPKP itu sudah memeriksa, kita sampai ke Pemda Banyuwangi juga ada pemeriksaan terkait pembangunan ini," ungkapnya.

Mengenai pembangunan menara yang sempat disinggung, pihaknya menjelaskan menara masuk pembangunan tahap 4.

Selama ini pihak pengurus memang telah menandatangani kuitansi hibah untuk pembangunan menara. Akan tetapi, hingga saat ini dana yang dijanjikan Pemkab Banyuwangi itu tak kunjung cair.

"Waktu itu memang sudah persiapan pencairan, sudah tanda tangan kuitansi bermaterai, namun tidak cair. Waktu itu zamannya Bupati Anas," ujarnya.

Baca juga: Kantor Bupati dan DPRD Banyuwangi Rusak Usai Demo Kenaikan Harga BBM, 4 Mahasiswa Diperiksa

Oleh sebab itu, pihaknya pun heran dan bertanya-tanya di bagian mana proses yang dinilai janggal. Pihaknya pun siap bila perkara itu dibawa ke ranah hukum.

"Titik mana yang dipersoalkan, ini kan dugaan, kita siap semua untuk yang mereka sangkakan," tutup Iwan.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarna Praja membenarkan adanya pengaduan dugaan korupsi anggaran Masjid Baiturrahman Banyuwangi.

"Benar ada. Saat ini kedua pihak masih kita coba panggil untuk dimintai klarifikasi," tandas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com