Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Pelajar yang Tewas Saat Ujian Silat Terima Permintaan Maaf Perguruan, Proses Hukum Tetap Berjalan

Kompas.com - 23/09/2022, 08:37 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Dedik menyebut, pelatih yang diutus ke rumahnya merupakan penanggung jawab perguruan silat di wilayah kuat.

Kecurigaan Dedik menguat setelah menginterogasi khusus pelatih tersebut. Akhirnya, pelatih itu mengaku mendapat informasi dari orang lain.

"Wong dia enggak ada di lokasi kejadian, kok bisa kamu berani ngomong kayak gini, dia jawab aku katanya si A, si B dan si C," kata dia.

Paman korban, juga sempat mengancam melaporkan perwakilan perguruan silat itu kepada polisi. Namun, pelatih itu mengaku hanya mendapat informasi dari orang lain.

"Kamu kalau enggak tahu kejadian jangan begitu, Itu anak saya koma, kalau cuma lari dan pingsan enggak akan kayak itu," kata Dedik.

Baca juga: Fakta Kasus Kekerasan Pelatih dan Senior ke Junior Saat Ujian Silat, Korban Tewas, Pelaku Jadi Tersangka

Paman korban, Yusak (32), melihat keponakannya penuh memar di bagian wajah.

"Saya lihat sendiri waktu di RS, kalau orang meninggal itu biasa ya, ini enggak wajar wajah ponakan saya biru. Kayaknya juga ulu hatinya yang dipukul, padahal itu daerah rawan kok bisa pukul bagian itu," kata Yusak kepada Kompas.com.

Yusak juga kesal dengan penjelasan perwakilan perguruan silat yang memberi kabar ke kediaman keponakannya. Pria yang membawa kabar itu membawa nama instansi dinas yang fokus di bagian kepemudaan di Pemkab Sidoarjo.

"Saya enggak sukanya dia nyebut nama dinas, ini urusan nyawa keponakan saya," ujar dia.

Yusak menanggapi positif tindakan polisi mengumumkan empat tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan tersebut. Ia akan fokus mengawal perkara itu hingga pelaku mendapat hukuman setimpal.

"Kita akan kawal nanti di persidangan, jangan sampai ada yang berani menurunkan tuntutan dari pasal yang disangkakan kepolisian, kalau pun 15 tahun penjara itu masih bisa kembali lagi dengan keluarga, sedangkan kita nyawa Arif hilang dan tak mungkin kembali. Jadi 15 tahun ini sudah cukup kalau bisa jangan dikurangi lagi," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com