Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unej Diduga Jadi Korban Perploncoan Saat Ospek, Pihak Kampus Bentuk Tim Investigasi

Kompas.com - 20/09/2022, 12:44 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Dilakukan hingga dini hari

Kegiatan itu dilakukan pada malam hari, karena pagi hingga sore ada kegiatan kuliah di kampus.

Menurutnya, adiknya mau bercerita setelah dipaksa.

Sang adik mengaku ada kegiatan yang dilakukan mulai pukul 20.00 WIB hingga dini hari.

Kegiatan Ospek tidak digelar di kampus, namun di luar seperti di kafe yang ada di sekitar kampus.

Baca juga: Wajibkan ASN Pakai Sepeda ke Kantor, Bupati Jember: Minimal Sekali Seminggu...

Arif menyebutkan, tugas yang diberikan pada Maba dinilai tidak masuk akal. Seperti mencari tanda tangan para senior dengan syarat harus menyelesaikan tugas yang berat dulu.

Kalau tidak selesai, Maba akan dimarahi, dibentak, dan diancam tidak dapat sertifikat.

“Kenapa saya sebut perploncoan, karena sudah di luar batas, ada unsur perundungan di situ,” tutur dia.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Longmarch dari Universitas Jember ke DPRD

Tak boleh boncengan sesama jenis

Tak hanya itu, kata dia, para Maba tersebut juga tidak diperbolehkan diantar oleh orangtuanya.

Mereka juga tidak diperbolehkan berboncengan dengan sesama jenis kelamin, sehingga harus berboncengan antara cowok dan cewek.

Bahkan, potongan rambut mahasiswa yang ikut Ospek juga harus dengan model yang sama. Bila berbeda, maka akan dimarahi oleh panitia.

Akibatnya, kata dia, banyak mahasiswa yang stres dengan perlakuan saat Ospek tersebut.

Bahkan, banyak mahasiswa yang sakit dan izin tidak ikut kegiatan Ospek. Berdasarkan data yang dimilikinya, ada sekitar 51 anak yang sakit, sebagian besar diduga karena stres.

“Yang saya sesalkan ada unsur kekerasan verbal, kalau fisik saya tanya tidak ada,” tambah dia.

Dia menilai sebagian besar Maba tidak berani bercerita terkait kegiatan kampus itu.

Bahkan sekarang mereka juga khawatir karena ada semacam tekanan dari mahasiswa senior mereka.

Baca juga: Wajibkan ASN Pakai Sepeda ke Kantor, Bupati Jember: Minimal Sekali Seminggu...

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com