Supoyo berharap, warga berhenti menghujat turis tersebut.
Hal itu untuk mencegah citra buruk Bromo bagi wisatawan mancanegara lainnya yang dikhawatirkan berimbas pada tingkat kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo.
"Peristiwa tersebut menurut saya sudah bisa dijadikan pelajaran bagi wisatawan lain termasuk wisatawan dari mancanegara. karena videonya telah viral dan yang bersangkutan sudah meminta maaf di media sosial," kata Supoyo.
Baca juga: Jip Terjun ke Jurang di Bromo Diduga karena Sopir Mengantuk dan Situasi Berkabut
Unggahan permintaan maaf tersebut ditulis dalam bahasa Inggris yang intinya, mereka mengungkapkan penyesalan dan permohonan maaf pada warga Indonesia, khususnya bagi warga Suku Tengger.
Tindakan itu terjadi lantaran kurangnya pengetahuan atas budaya setempat karena mereka berasal dari sebuah negara kecil di Eropa.
Turis itu juga mengaku berupaya menghubungi pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan meminta maaf secara langsung pada Suku Tengger.
Mereka berterima kasih pada pihak yang bersedia menjelaskan duduk persoalan dan berharap peristiwa itu menjadi pelajaran hingga tak terulang kembali.
Diberitakan sebelumnya, video yang menampilkan seorang wisatawan asing kencing sembarangan di kawah Gunung Bromo, Jawa Timur, beredar di media sosial. Insiden itu disebut terjadi pada Agustus 2022.
Video itu awalnya diunggah oleh akun Instragram @hometown.earth. Belakangan, unggahan itu dihapus.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat mengaku prihatin, kecewa, dan menyayangkan atas perilaku wisatawan tersebut.
"Bromo Tengger Semeru selain karena eksotikanya, tetapi lokasi tersebut juga disucikan atau dihormati oleh masyarakat Tengger sehingga seyogyanya pengunjung atau siapa pun juga yang berkunjung atau bertamu ke lokasi tersebut menjunjung tinggi dan menghormati kesakralan lokasi-lokasi di Bromo dan sekitarnya," kata Sarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.