Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mundur dari Posisi Ketua DPRD Lumajang adalah Obat untuk Menyudahi Kegaduhan"

Kompas.com - 15/09/2022, 20:48 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Dukungan bagi Anang Ahmad Syaifudin agar mengurungkan niatnya mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD Lumajang, terus berdatangan.

Dukungan itu datang dari berbagai lapisan masyarakat yakni warga sipil, organisasi masyarakat, hingga rekan sejawat Anang di DPRD Lumajang.

Baca juga: Serahkan Surat Pengunduran Diri ke PKB, Ketua DPRD Lumajang: Semoga Partai Memahami

Menanggapi hal itu, Anang mengaku tidak menyangka pengunduran dirinya menyita perhatian publik.

Menurutnya, keputusan mengundurkan diri itu, semata-mata hanya ingin menyudahi kegaduhan di tengah masyarakat perihal insiden salah melafalkan Pancasila.

"Saya tidak menyangka efeknya akan seperti ini, dalam pikiran saya, mundur (dari Ketua DPRD Lumajang) adalah obat untuk menyudahi kegaduhan," kata Anang di Kantor DPC PKB Lumajang, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Ketika Mobil Dinas Fortuner Dikembalikan Anang usai Mundur dari Ketua DPRD Lumajang

Anang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya agar tak mundur dari posisi Ketua DPRD Lumajang.

Menurutnya, keputusan mengundurkan diri telah dipikirkan matang-matang. Ia berharap semua pihak termasuk partai pengusungnya memahami kondisinya saat ini.

"Saya sampaikan banyak terima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungannya, tapi keputusan saya untuk mengundurkan diri sudah bulat, saya harap sahabat-sahabat saya termasuk PKB bisa memahami," terang Anang.

 

Untuk diketahui, Anang telah menyerahkan permohonan pengunduran dirinya sebagai ketua DPRD Lumajang ke DPW PKB Jawa Timur.

Surat pengunduran diri itu diantar langsung oleh Anang, Kamis (15/9/2022).

Anang memutuskan mundur setelah salah melafalkan Pancasila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com