Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pungutan Dana Bantuan Gempa di Blitar, Polisi Periksa 300 Warga

Kompas.com - 13/09/2022, 16:00 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Kepolisian Resor (Polres) Blitar tengah melakukan penyelidikan dugaan pungutan dana bantuan bencana gempa bumi dari pemerintah pusat bagi warga terdampak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pungutan itu diduga dilakukan oleh perangkat desa setempat.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar, AKP Tika Pusvita Sari mengatakan, kerugian negara pada kasus tersebut berasal dari dugaan adanya pungutan sebesar 10 persen atas besaran dana bantuan yang diterima warga terdampak bencana gempa bumi tahun 2021.

“Saat ini sudah masuk tahap penyidikan dan kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap sekitar 300 warga terdampak yang menerima bantuan yang disalurkan melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) itu,” ujar Tika saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Anggota Perguruan Silat yang Keroyok Pengemudi Ojek Online di Blitar Terancam 7 Tahun Penjara

Dugaan praktik pungutan sebesar 10 persen itu, kata Tika, diambil dari dana bantuan yang diberikan kepada setiap warga. Sementara, jumlah bantuan tergantung dengan tingkat kerusakan yang diklasifikan menjadi tiga tingkat kerusakan, yaitu ringan, sedang dan berat.

Bantuan untuk rusak ringan sebesar Rp 10 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak berat Rp 50 juta.

“Kami sedang lakukan penghitungan berapa nilai potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari dugaan praktik pungutan dana bantuan ini,” tambahnya.

Baca juga: 3 Anggota Perguruan Silat yang Keroyok Warga Blitar Ditangkap, Terancam 7 Tahun Penjara

Menurut Tika, total bantuan bagi warga terdampak bencana gempa bumi tahun 2021 di Desa Sawentar sekitar Rp 5 miliar. Namun, dia enggan menyebutkan berapa total dana hasil pungutan yang dilakukan oleh sejumlah perangkat desa tersebut.

“Sedang kita hitung, yang pasti ratusan juta rupiah,” ujarnya. 

Menurut Tika, pencairan dana bantuan bagi warga Desa Sawentar dilakukan antara Bulan Maret hingga April 2022. Sebagian warga sudah menyetor pungutan 10 persen itu, ada yang masih menyetor sebagian dan ada yang belum menyetor sama sekali.

“Selain itu, ada juga warga yang belum menyetor dana 10 persen itu ke oknum perangkat desa. Ada yang baru menyetor sebagian saja,” jelasnya.

Tika menyebut, bantuan itu seharusnya dimanfaatkan seluruhnya oleh warga terdampak. Namun, dalam praktiknya, masih dipungut oleh prangkat desa.

Tika mengatakan, ada indikasi pungutan serupa di desa-desa lain di wilayah hukum Polres Blitar. Namun, pihaknya masih fokus pada Desa Sawentar.

"Kita fokus dulu di Desa Sawentar," pungkasnya.

Baca juga: Padepokan Nur Dzat Sejati Ditutup Pemkab Blitar, Gus Samsudin: Bukan Dicabut Izinnya, Tapi Ditambahkan

Bantuan pemerintah yang disalurkan melalui BNPB tersebut berkaitan dengan bencana gempa bumi yang terjadi pada April 2021. Gempa itu berpusat di selatan Malang dengan magnitudo 6,1 atau 6,7.

Selain wilayah Malang dan Lumajang, gempa mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah warga serta bangunan milik pemerintah di Kabupaten dan Kota Blitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com