Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Hilangnya Nyawa Santri Pondok Gontor...

Kompas.com - 13/09/2022, 16:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Dada ditendang usai alat kemah hilang

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menjelaskan, peristiwa bermula dari adanya kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) yakni Kamis (11/8/2022) dan Jumat (12/8/2022).

Acara perkemahan itu dilaksanakan di Desa Campursari, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Kegiatan perkemahan lalu berlanjut pada Kamis dan Jumat berikutnya yakni tanggal 18-19 Agustus 2022.

Kemah kali kedua tersebut dilakukan di Desa Wulangan, Kecamatan Sambit.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Obstruction of Justice dalam Kasus Kematian Santri Gontor

Adapun saat itu AM mengikuti perkemahan bersama dua rekannya yang bernisial RM dan NS.

"Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 20 Agustus 2022, pengembalian dan pengecekan perlengkapan," kata Catur.

Dalam hal ini dua senior yang menjadi tersangka, MF berperan sebagai Ketua I Perlengkapan. Sedangkan IH menjadi Ketua II Perlengkapan.

Mereka memanggil korban AM dan dua rekannya untuk menghadap pada Senin (22/8/2022) pukul 06.00 WIB di ruang ankuperkap gedung 17 Agustus lantai 3 Ponpes Gontor.

Baca juga: Ucapan Santri Gontor Sebelum Tewas pada Sang Ibu, Sebut Ingin Perbaiki Sistem di Ponpes

Dua tersangka yang merupakan senior korban menghukum AM dan dua rekannya karena ada barang kemah yang hilang dan rusak.

Tersangka MF menendang bagian dada AM.

"Tersangka IH memukul dengan menggunakan patahan tongkat Pramuka ke bagian kaki dan melakukan pukulan tangan kosong ke bagian dada," kata Catur.

Baca juga: Curahan Hati Putra Soimah Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Senior di Ponpes Gontor

Dibawa dengan becak

BECAK—Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo menunjukkan becak yang menjadi sarana mengangkut korban dari lokasi kejadian ke rumah sakit. Becak itu menjadi salah satu barang bukti yang disita polisi dari lokasi kejadian di Pondok Gontor I Ponorogo.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI BECAK—Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo menunjukkan becak yang menjadi sarana mengangkut korban dari lokasi kejadian ke rumah sakit. Becak itu menjadi salah satu barang bukti yang disita polisi dari lokasi kejadian di Pondok Gontor I Ponorogo.

Sekitar 45 menit setelah pemanggilan dan penganiayaan tersebut, AM ambruk tak sadarkan diri.

Dua rekan korban dan tersangka MF lalu membawa AM menggunakan becak inventaris pondok menuju IGD RS Yasyfin Pondok Gontor.

AM dinyatakan telah meninggal dunia usai dilakukan pemeriksaan.

“Sekira pukul 10.00 WIB, pihak pondok memberi kabar kepada keluarga korban bahwa AM telah meninggal dunia. Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB pihak pondok mengantarkan jenazah melalui jalur darat untuk diserahkan ke keluarga di Kota Palembang Sumatra Selatan,” tutur Catur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com