BATU, KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikeluhkan buruh tani apel di Kota Batu, Jawa Timur Mujianto (57) dan istrinya Mutnainah.
Muthmainah yang menjadi ibu rumah tangga khawatir pendapatan suaminya tidak mengalami perubahan. Sedangkan kenaikan BBM akan berimbas pada kenaikan kebutuhan pokok.
Meski menjadi salah satu keluarga yang menerima BLT BBM dan BPNT sebesar Rp 500.000, dia khawatir dengan kondisi perekonomian keluarganya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 12 September 2022: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan
"Kami kalau nyemprot air juga pakai pompa air diesel, itu kan pakai bensin. Harga apel juga murah, obat pertanian mahal, harga kebutuhan pokok otomatis juga ikut naik. Sedangkan bayaran buruh tani tidak naik," kata Mutmainah.
Mutmainah tidak bekerja, dan suaminya yakni Mujianto (57) sehari-hari hanya sebagai buruh tani apel.
Upah yang didapatkan setiap hari oleh suaminya hanya Rp 40.000 dengan bekerja mulai pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Dia mengatakan, kenaikan harga BBM sangat berdampak pada kondisi keluarga buruh tani apel.
Baca juga: Rismayanti Kecewa, Namanya Tercantum Penerima Bansos di Link Kemensos tetapi Tak Dapat BLT BBM
Suaminya kerap mendapat keluhan dari juragannya dengan adanya kenaikan harga BBM.
Sebagai keluarga buruh tani, dia berharap harga apel dapat naik sehingga upah buruh tani juga dapat dinaikkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.