SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta warganya tidak panic buying menyikapi isu rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dia memastikan, stok BBM dan LPG di Jatim menurut dia aman bahkan sampai sebulan ke depan.
"Hasil koordinasi kami dengan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, stok BBM dan LPG Jatim aman hingga 30 hari ke depan," katanya melalui keterangan resminya, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Ramai soal Antrean Panjang di SPBU, Ekonom: Jangan Semua Menteri Bicara agar Tak Panic Buying
Menurut dia, tidak hanya stok BBM dan LPG yang aman, polisi dan TNI juga menjamin proses distribusi sehingga dapat tersalurkan dengan lancar.
"Saya juga meminta kepada Bupati/Wali Kota untuk ikut mengawal agar distribusi BBM dan LPG di daerah aman. Terutama stok BBM untuk para nelayan ataupun alat dan mesin pertanian," ucapnya.
Baca juga: SPBU yang Diduga Jual BBM Bercampur Air di Banyuwangi Ditutup Sementara
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat kenaikan permintaan sejak isu rencana kenaikan BBM jenis Pertalite beberapa waktu terakhir, ramai dibicarakan.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani, kenaikan permintaan konsumen di wilayah Jatimbalinus tercatat naik 5-7 persen.
"Ada kenaikan permintaan sebesar 5-7 persen," katanya melalui keterangan resminya Kamis (25/8/2022) malam.
Baca juga: Soal Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Moeldoko: Masih Wait and See
Saat ini penyaluran harian BBM untuk jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di wilayah Jatimbalinus sebesar 18.800 Kiloliter (KL) per hari.
Sementara untuk BBM jenis Gasoil (Solar, Dexlite dan Pertamina Dex) sebesar 9.000 KL per hari.
Dia berharap, masyarakat di wilayah Jatimbalinus tidak panik merespons kabar rencana kenaikan BBM bersubsidi jenis Pertalite beberapa waktu terakhir. Pertamina menjamin stok BBM di wilayah Jatimbalinus aman.
Baca juga: Antrean Mengular Sempat Terjadi di Sejumlah SPBU, Stok BBM Pertamina Aman?
"Kami mengimbau kepada konsumen untuk tidak perlu khawatir dan tidak panik membeli karena stok BBM di seluruh Terminal BBM Jatimbalinus saat ini aman," ujarnya.
Pihaknya khawatir, panic buying akan menyebabkan stok di SPBU cepat habis.
"Jika stok cepat habis, dibutuhkan waktu penyaluran tambahan dari mobil tangki ke SPBU untuk mengisi kembali," terangnya.
Untuk wilayah Jatimbalinus, pihaknya memiliki 19 lokasi Fuel Terminal, 8 Supply Point LPG, 13 lokasi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan lebih dari 1.400 unit SPBU.
PT. Pertamina Patra Niaga, kata Deden, akan tetap patuh pada kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah melalui Pertamina Holding.
"Apa pun kebijakan mengenai distribusi energi seperti BBM, LPG, Petrokimia, Avtur dan produk turunan lainnya pada prinsipnya kami siap menjalankan dan menerapkan kebijakan dari pemerintah tersebut," pungkas Deden.
Baca juga: Cucu Risma Diduga Diusir Petugas Playground Anak di Mal Surabaya, Fuad Benardi Marah
Pemerintah dikabarkan akan melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jika kenaikan harga BBM subsidi tidak dilakukan, anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali membengkak sebesar Rp 198 triliun.
"Kami perkirakan subsidi itu harus nambah lagi, bahkan bisa mencapai Rp 198 triliun, menjadi di atas Rp 502,4 triliun. Jadi nambah, kalau kita tidak menaikkan (harga) BBM, kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Selasa (23/8/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.