MALANG, KOMPAS.com - Bocah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang, Jawa Timur berinisial ABS (14) diduga tidak hanya sekali mengalami perundungan oleh teman-teman bermainnya.
Ibu korban yang berinisial GP (32) mengatakan, dirinya mengetahui ada bekas sundutan rokok di tubuh anaknya. Selain itu, putranya tersebut juga sempat ditelanjangi.
"Sudah sering anak saya di-bully, yang parah dua kali, pernah di pos itu juga ditelanjangi selain yang di video," kata GP, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Anak di Malang Jadi Korban Perundungan, Terbongkar Saat Ibunya Dapat Video dari OTK
GP menjelaskan aksi penelanjangan terjadi di pos keamanan di Jalan Kendalsari Gang 3 sekitar Juli 2022.
Tak hanya itu, anaknya juga sering dipalak hingga dipaksa meminum minuman keras.
"Anak saya itu ternyata juga sering dipalak, dimintai teman-temannya Rp 5.000, katanya untuk rokok sama minum miras, ada bekas di-cus (disundut) rokok di sininya (menunujukkan arah lengan) yang kelihatan satu, kata anak saya karena dipaksa minum minuman keras tapi tidak mau," ujar dia.
Baca juga: Coban Rondo di Malang: Daya Tarik, Wahana, Harga Tiket, dan Legenda
Perundungan tersebut terus berulang. Apalagi anaknya diancam untuk tak menceritakan hal yang dialami pada orangtua.
Sebelumnya, ABS diduga menerima perlakuan perundungan dari empat pelaku yang merupakan teman-temannya Mabar atau main bareng game online.
Pelaku diduga berjumlah empat orang. Tiga orang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan satu pelaku berstatus sebagai pelajar SMP.
Korban ABS sendiri berusia 14 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 2 SMP.
Baca juga: 10 Sekolah Terbaik di Surabaya dan Malang Berdasarkan Nilai UTBK 2022
Peristiwa itu terjadi pada 16 Juli 2022 lalu di salah satu rumah temannya yang berada di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Sang ibu baru mengetahui kejadian tersebut setelah menerima beberapa video dari seseorang tidak dikenal pada 24 Agustus 2022.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 2 September 2022: Pagi dan Sore Cerah Berawan
Dalam video itu, tampak anaknya sedang dirundung. Video memperlihatkan ABS dipukul bantal, disiram bedak, hingga ditelanjangi.
Dia juga tidak mengetahui apa yang menjadi alasan dari teman-teman ABS melakukan perbuatan tersebut.
"Tiba-tiba anak saya dijemput, tahu-tahu seperti ada yang di video itu. Ada satu anak itu sering main ke rumah bermain sama anak saya hampir setiap hari, melakukan kayak gitu karena dipaksa temannya yang lain," katanya.
GP akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lowokwaru yang kemudian dilanjutkan ke Unit PPA Polresta Malang Kota pada 25 Agustus 2022.
Baca juga: Curhat R, Diceraikan Istri Setelah Uang Rp 72 Juta Raib akibat Ditipu Pengembang Perumahan di Malang
Akibat kejadian tersebut, anaknya mengalami gangguan psikis seperti sering cemas dan ketakutan untuk keluar rumah. Bahkan, ABS sempat tidak mau sekolah selama tiga hari.
GP menyampaikan bahwa pihaknya sudah sempat bertemu dengan keluarga pelaku tetapi belum mendapatkan respons yang baik.
Dia berharap adanya permintaan maaf dari keluarga pelaku.
"Tanggapannya ada yang cuek, kemudian ada orangtua pelaku yang menganggap kejadian itu hanya guyonan (bercandaan). Harapannya ada keadilan untuk anak saya, ya dihukum si anak (pelaku) itu, keluarga saya memaafkan tapi damai tidak mau," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.