Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Ibu Bocah Korban Perundungan di Malang: Anak Saya Ditelanjangi, Disundut Rokok...

Kompas.com - 02/09/2022, 13:42 WIB

Sebelumnya, ABS diduga menerima perlakuan perundungan dari empat pelaku yang merupakan teman-temannya Mabar atau main bareng game online.

Pelaku diduga berjumlah empat orang. Tiga orang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan satu pelaku berstatus sebagai pelajar SMP.

Korban ABS sendiri berusia 14 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 2 SMP.

Baca juga: 10 Sekolah Terbaik di Surabaya dan Malang Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Tahu dari video

Peristiwa itu terjadi pada 16 Juli 2022 lalu di salah satu rumah temannya yang berada di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Sang ibu baru mengetahui kejadian tersebut setelah menerima beberapa video dari seseorang tidak dikenal pada 24 Agustus 2022.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 2 September 2022: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Dalam video itu, tampak anaknya sedang dirundung. Video memperlihatkan ABS dipukul bantal, disiram bedak, hingga ditelanjangi.

Dia juga tidak mengetahui apa yang menjadi alasan dari teman-teman ABS melakukan perbuatan tersebut.

"Tiba-tiba anak saya dijemput, tahu-tahu seperti ada yang di video itu. Ada satu anak itu sering main ke rumah bermain sama anak saya hampir setiap hari, melakukan kayak gitu karena dipaksa temannya yang lain," katanya.

GP akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lowokwaru yang kemudian dilanjutkan ke Unit PPA Polresta Malang Kota pada 25 Agustus 2022.

Baca juga: Curhat R, Diceraikan Istri Setelah Uang Rp 72 Juta Raib akibat Ditipu Pengembang Perumahan di Malang

Ketakutan keluar rumah

Akibat kejadian tersebut, anaknya mengalami gangguan psikis seperti sering cemas dan ketakutan untuk keluar rumah. Bahkan, ABS sempat tidak mau sekolah selama tiga hari.

GP menyampaikan bahwa pihaknya sudah sempat bertemu dengan keluarga pelaku tetapi belum mendapatkan respons yang baik.

Dia berharap adanya permintaan maaf dari keluarga pelaku.

"Tanggapannya ada yang cuek, kemudian ada orangtua pelaku yang menganggap kejadian itu hanya guyonan (bercandaan). Harapannya ada keadilan untuk anak saya, ya dihukum si anak (pelaku) itu, keluarga saya memaafkan tapi damai tidak mau," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Khofifah: Stok Hewan Kurban di Jatim Melimpah, Aman dari PMK dan LSD

Khofifah: Stok Hewan Kurban di Jatim Melimpah, Aman dari PMK dan LSD

Surabaya
Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Mengapung di DAS Brantas Kota Malang

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Mengapung di DAS Brantas Kota Malang

Surabaya
Tangis Histeris Keluarga Apris, Sopir Taksi Online yang Tewas di Tangan Penumpang: Mengapa Kamu Bunuh?

Tangis Histeris Keluarga Apris, Sopir Taksi Online yang Tewas di Tangan Penumpang: Mengapa Kamu Bunuh?

Surabaya
Gempa M 6 Pacitan, BPBD Jatim Tak Terima Laporan Korban Maupun Kerusakan

Gempa M 6 Pacitan, BPBD Jatim Tak Terima Laporan Korban Maupun Kerusakan

Surabaya
Kondisi Pedangdut Difarina Indra Usai Alami Kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto

Kondisi Pedangdut Difarina Indra Usai Alami Kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto

Surabaya
Motif Pembunuhan Sopir Taksi 'Online' di Malang, Pelaku Ingin Kuasai Mobil karena Terlilit Utang

Motif Pembunuhan Sopir Taksi "Online" di Malang, Pelaku Ingin Kuasai Mobil karena Terlilit Utang

Surabaya
Mayat Mahasiswi di Dalam Koper, Korban Diduga Dibunuh oleh Guru Les Musiknya

Mayat Mahasiswi di Dalam Koper, Korban Diduga Dibunuh oleh Guru Les Musiknya

Surabaya
BPBD Pacitan Belum Terima Laporan Kerusakan akibat Gempa M 6,0

BPBD Pacitan Belum Terima Laporan Kerusakan akibat Gempa M 6,0

Surabaya
Rumah Warga di Banyuwangi Rusak akibat Diguyur Hujan, Pemilik Terluka

Rumah Warga di Banyuwangi Rusak akibat Diguyur Hujan, Pemilik Terluka

Surabaya
Bus Mira Masuk ke Sungai di Ngawi, 1 Orang Luka Berat

Bus Mira Masuk ke Sungai di Ngawi, 1 Orang Luka Berat

Surabaya
Mayat Dalam Koper di Mojokerto Diduga Mahasiswi yang Hilang Sejak Mei

Mayat Dalam Koper di Mojokerto Diduga Mahasiswi yang Hilang Sejak Mei

Surabaya
Mayat Perempuan Dalam Koper di Mojokerto Diduga Korban Pembunuhan

Mayat Perempuan Dalam Koper di Mojokerto Diduga Korban Pembunuhan

Surabaya
Mayat Perempuan Ditemukan Dalam Koper di Jurang Gajah Mungkur Mojokerto

Mayat Perempuan Ditemukan Dalam Koper di Jurang Gajah Mungkur Mojokerto

Surabaya
2 Tenaga Honorer PN Bondowoso Jalin Hubungan Terlarang sampai Hamil, Kini Menanti Sanksi

2 Tenaga Honorer PN Bondowoso Jalin Hubungan Terlarang sampai Hamil, Kini Menanti Sanksi

Surabaya
3 Bocah Tenggelam di Kolam Renang Milik Pemkab, Bupati Trenggalek Minta Maaf

3 Bocah Tenggelam di Kolam Renang Milik Pemkab, Bupati Trenggalek Minta Maaf

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com