Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan NZ, Bermula Bakar Kambing dan Diduga Picu Kebakaran Pasar Serangin: Tak Tahu Api Masuk Kolong

Kompas.com - 31/08/2022, 09:28 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - NZ, salah satu pemilik kios di Pasar Serangin Lumajang, Jawa Timur mengaku tidak menyangka aksinya membakar kambing untuk pakan ikan lele membawa petaka.

Api ternyata membakar sembilan kios di Pasar Serangin. Tujuh kios bahkan mengalami kerusakan berat.

Baca juga: Kebakaran Pasar Serangin Lumajang Diduga akibat Aktivitas Pembakaran Kambing

NZ mengaku, aktivitas bakar kambing itu bukan sekali itu saja dilakukannya. Ia sudah kerap kali membakar kambing di depan kiosnya menggunakan kompos gas.

Saat membakar kambing, NZ juga mengaku tidak meninggalkannya sama sekali, sampai proses selesai.

Ketika kejadian, NZ menganggap api pembakaran kambing sudah mati. Dia lalu pergi untuk beristirahat.

Nahas, NZ tidak menyadari jika ada api yang masuk ke dalam kios melalui celah di bawah pintu.

Baca juga: 9 Kios di Pasar Serangin Lumajang Terbakar, 7 di Antaranya Ludes

"Waktu itu tidak tahu ada api yang masuk ke gudang lewat longan (kolong) di dalam kan gudang isinya plastik, memang ditutup, buka kalau ada yang beli saja," kata NZ di Pasar Serangin Lumajang, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Kades dan Sekdes di Lumajang Jadi Tersangka Pungli Pendaftaran Tanah


Api yang membakar pasar serangin Lumajang mulai bisa dijinakkan, petugas tengah melakukan penjinakan, Jumat (26/8/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Api yang membakar pasar serangin Lumajang mulai bisa dijinakkan, petugas tengah melakukan penjinakan, Jumat (26/8/2022)
Tiba-tiba, dari dalam toko, api mulai menyala. NZ yang menyadari ada api sontak mengambil air dan mencoba memadamkan.

Sayangnya, saat itu kondisi pasar sedang sepi orang karena banyak yang sedang menunaikan shalat Jumat. Sehingga, usahanya memadamkan api lebih sulit.

Hal itu diperparah dengan embusan angin yang cukup kencang dan terik matahari yang sangat panas. Sehingga, api dengan cepat langsung membesar dan menyambar ke bangunan di sebelahnya.

"Begitu tahu ada api langsung ambil air dan disiram tapi waktu itu angin kencang, hawanya panas, enggak ada orang juga karena masih Jumatan sampai akhirnya terbakar semua ini," tambahnya.

Baca juga: Hiu Tutul Terdampar dan Mati di Lumajang, Bangkai Dipotong-potong lalu Dikubur

Sementara, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan, pihaknya tengah mendalami tragedi kebakaran di Pasar Serangin.

Selain memeriksa saksi kejadian, Dewa juga meminta bantuan dari Laboratorium Forensik (labfor) untuk memastikan penyebab kebakaran.

Namun, sampai saat ini belum ada pemeriksaan terhadap pembakar kambing yang diduga menjadi penyebab kebakaran.

"Masih kita dalami, tentunya nanti dari keterangan Labfor dan saksi ini kita akan konstruksikan apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan nanti akan kita ungkap," kata Dewa.

"Sementara saksi, kalau pun ada yang diduga pemicu awal seperti keterangan warga ada pembakaran kambing ya nanti kita mintai keterangan dulu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com