Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Jombang Mengeluh Terima Beras Bantuan Berwarna Kekuningan dan Bau

Kompas.com - 25/08/2022, 07:22 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Warga yang merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengeluhkan kondisi beras bantuan yang berwarna kekuningan dan berbau tidak sedap.

Warga Dusun Mejono, Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, MN (52) mengatakan, dirinya menerima paket bantuan dari program BPNT/Kartu Sembako berupa beras, telur dan bawang putih, melalui agen setempat, Selasa (23/8/2022). 

Baca juga: Ibu dan Anak di Jombang Ditangkap karena Jual Pil Koplo, Polisi: Alasannya Faktor Ekonomi

Awalnya, MN mengaku senang karena mendapatkan paket sembako yang sebelumnya sempat diberikan dalam bentuk tunai.

Namun saat di rumah, Minarsih cukup terkejut karena beras yang diterimanya berkualitas buruk.

Gelap kekuningan dan bau

MN menuturkan, saat hendak memasak, dia menemukan warna beras yang dia terima kali ini tidak sama seperti biasanya. Beras yang dia terima berwarna agak gelap kekuningan. 

“Berasnya merah (agak kecoklatan), hancur. Kalau telurnya bagus, bawang putihnya normal, cuma berasnya saja yang tidak bagus,” ungkap MN kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Dia mengaku sempat memasak beras tersebut. Saat dimasak, keluar aroma tidak sedap.

"Biasanya tidak begini, tapi tumben aja dapat beras seperti ini. Ya, kalau dimasak bau gitu, bau apek dan rasanya tidak enak,” ujar Minarsih.

Baca juga: Kejari Jombang Usut Dugaan Korupsi Pupuk Bersubsidi, Kerugian Negara Ditaksir Rp 400 Juta

MN berharap, pada penyaluran selanjutnya tidak lagi menerima beras berkualitas buruk. Saat ini, sebagian beras yang dia terima sudah dimasak lalu sebagiannya lagi masih disimpan.

Beras dengan kualitas buruk juga diterima SF (45), KPM yang tinggal di satu dusun yang sama dengan Minarsih. Dia menerima beras dengan warna agak kekuningan dan berbau. 

Pada bulan ini, dia menerima paket sembako dari program BPNT berupa beras sebanyak 15 kilogram, beserta telur dan bawang putih.

Baca juga: Seorang Jaksa di Jombang Cabuli Pelajar SMA, Muncikari Ternyata Kakak Kelas Korban


 

Hanya saja, ungkap SF, beras yang dia terima kali ini, berbeda dengan beras yang dia terima sebelum-sebelumnya.

“Berasnya buruk, kondisinya merah kekuning-kuningan dan baunya menyengat. Waktu dimasak rasanya tidak enak," tutur dia.

Sama seperti sikap MN, SF mengaku pasrah dengan apa yang dia terima. Dia berharap mendapatkan beras yang lebih baik daripada saat ini.

Baca juga: Seorang Jaksa di Jombang Cabuli Pelajar SMA, Muncikari Ternyata Kakak Kelas Korban

Evaluasi

Sementara itu, Camat Diwek Agus Sholihudin mengaku belum menerima laporan terkait keluhan beras berkualitas rendah yang diterima KPM BPNT di wilayahnya. 

Menanggapi persoalan itu, dia berjanji akan segera melakukan evaluasi bersama suplier, agen dan pendamping. 

“Sementara ini saya belum mendengar keluhan dari KPM terkait dengan kualitas yang diterima. Nanti kita koordinasikan, kita evaluasi dengan suplier, dengan agen dan pendamping,” kata Agus, Rabu.

Baca juga: Oknum Jaksa yang Digerebek di Hotel Jombang Jadi Tersangka Pencabulan

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang Hari Purnomo mengatakan, pihaknya meminta agar agen penyalur sembako program BPNT untuk mengganti beras berkualitas buruk yang diterima KPM.

“Terhadap adanya komoditi yang kurang layak, kami minta pada e warung untuk.melakukan retur (penggantian) agar KPM mendapat sembako yang berkualitas baik dan layak konsumsi,” kata Hari saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (24/8/2022) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com