Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

175 Orang di Kabupaten Kediri Terjangkit DBD, 3 di Antaranya Meninggal

Kompas.com - 24/08/2022, 18:40 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mencapai 175 kasus, terhitung sejak Januari hingga Agustus 2022. Tiga di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Bambang Triyono Putra mengatakan, jumlah tersebut secara kumulatif menurun dibanding tahun sebelumnya. Namun, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk waspada karena cuaca belakangan ini sering hujan.

"Bila dibandingkan tahun lalu sebenarnya justru secara kumulatif menurun, tapi masyarakat tetap harus waspada dengan mulai turunnya hujan beberapa kali ini," ujar Bambang kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Angka DBD di Padang Naik Dibanding 2021, Ada 4 Kecamatan dengan Kasus Tertinggi

Bambang mengimbau masyarakat untuk waspada jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala DBD. Seperti, panas naik turun hingga tiga hari dan tidak reda meski sudah diberi obat penurun panas, apalagi sampai ada pendarahan.

"(Jika ada gejala itu) segera ke tempat pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas laboratorium," pungkasnya.

Baca juga: Menghindari Penyakit Demam Berdarah dengan Memberantas Jentik

Di Kota Kediri meningkat

Sedangkan, di Kota Kediri, kasus DBD mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya. Hingga Agustus, terdapat 75 kasus, naik 21 kasus dibanding periode yang sama pada tahun 2021, yakni 58 kasus.

"Untuk kematian nihil," ujar Kabid P2P Dinkes Kota Kediri, Hendik Supriyanto.

Hendik menduga, penyebab peningkatan itu berhubungan dengan cuaca saat ini.

"Kemungkinan disebabkan tahun 2022 ini curah hujan yang tinggi. Sampai Bulan Agustus masih musim penghujan," ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

"Pastikan rumah dan lingkungan bebas dari air menggenang yang dapat digunakan untuk berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti." pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Surabaya
Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Surabaya
'Water Bombing' Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

"Water Bombing" Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

Surabaya
Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Surabaya
11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

Surabaya
Atasi Kebakaran Hutan Gunung Lawu, 500 Petugas Gabungan dan Warga Dikerahkan

Atasi Kebakaran Hutan Gunung Lawu, 500 Petugas Gabungan dan Warga Dikerahkan

Surabaya
Tanggap Darurat Kebakaran Gunung Lawu dan Mbok Yem yang Pilih Bertahan

Tanggap Darurat Kebakaran Gunung Lawu dan Mbok Yem yang Pilih Bertahan

Surabaya
Pertamax yang Mencemari Sumur Warga di Kediri...

Pertamax yang Mencemari Sumur Warga di Kediri...

Surabaya
Saat SMPN 1 Ponorogo Tunda Tarik Sumbangan untuk Beli Mobil Usai Viral...

Saat SMPN 1 Ponorogo Tunda Tarik Sumbangan untuk Beli Mobil Usai Viral...

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 03 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 03 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Surabaya
Oknum TNI Sekongkol dengan Selingkuhan Bunuh dan Bakar Jasad Istri Sah

Oknum TNI Sekongkol dengan Selingkuhan Bunuh dan Bakar Jasad Istri Sah

Surabaya
Ini Jumlah Kerugian Taman Nasional Baluran Selama Sepekan Karhutla

Ini Jumlah Kerugian Taman Nasional Baluran Selama Sepekan Karhutla

Surabaya
Warga Nganjuk Ditusuk Saat Salat Isya di Masjid, Pelaku Buron

Warga Nganjuk Ditusuk Saat Salat Isya di Masjid, Pelaku Buron

Surabaya
Pertamina soal Sumur Warga Kediri Tercemar: Indikasi Kebocoran Pipa Pertamax

Pertamina soal Sumur Warga Kediri Tercemar: Indikasi Kebocoran Pipa Pertamax

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com