Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pelajar SMK di Jember Tendang Temannya hingga Tewas, Dipicu Masalah Asmara

Kompas.com - 24/08/2022, 12:53 WIB

JEMBER, KOMPAS.COM – Motif penganiayaan hingga menyebabkan pelajar SMKN 2 Jember, Jawa Timur terungkap.

Pelaku ternyata cemburu dan sakit hati pada korban karena pacarnya diganggu.

“Yang bersangkutaan ini sakit hati karena pacarnya di-chat yang kurang enak,” kata Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Wiratama pada Kompas.com via telepon, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Pelajar SMK di Jember yang Tendang Temannya hingga Tewas Ditangkap

Menurut Dika, korban sudah sempat minta maaf terkait hal itu. Namun tersangka tetap emosi sehingga melakukan penganiayaan dengan menendang bagian leher korban dengan kaki kanannya.

“Sehingga tersangka pingsan dan meninggal dunia,” ujar dia.

Korban sempat dibawa ke UKS tapi tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan korban meninggal dunia.

Polisi juga masih belum mengetahui penyebab kematian pelajar tersebut. Sebab masih menunggu hasil visum.

“Hasil visum belum keluar, jadi kami tidak berani menyimpulkan,” tambah dia.

Sementara pelaku sudah diamankan dan masih dalam proses pemeriksaan. Karena pelaku masih anak di bawah umur, pelaku didampingi oleh Bapas, keluarga dan instansi terkait.

“Tentu perlakuan beda, tidak mungkin kami samakan,” tambah dia.

Baca juga: Pelajar SMK Asal Jember Tewas Setelah Ditendang Teman di Sekolah, Ini Kronologinya

Sebelumnya diberitakan, R (16), seorang pelajar kelas X SMKN 2 Jember tewas setelah ditendang oleh M (16) pada Selasa (23/8/2022).

Korban sempat dipanggil depan ruang kelas lalu ditendang hingga tersungkur dan tewas.

Kepala SMKN 2 Jember Suprihartono menjelaskan, dua pelajar itu merupakan warga Kecamatan Sumbersari. Keduanya juga siswa baru angkatan tahun 2022 yang baru aktif sekolah pada Juli lalu.

“Keduanya sama sama jurusan teknik dan bisnis sepeda motor,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Gresik Dijuluki Kota Pudak?

Mengapa Gresik Dijuluki Kota Pudak?

Surabaya
Perempuan yang Bawa Kabur Mobil Teman Kencan Ajukan Gugatan Praperadilan

Perempuan yang Bawa Kabur Mobil Teman Kencan Ajukan Gugatan Praperadilan

Surabaya
Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Diduga karena Ulah Pemburu Liar

Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Diduga karena Ulah Pemburu Liar

Surabaya
Ibu, Anak, dan Pacar Putrinya Bersekongkol Lakukan Penipuan Tiket Coldplay, Korban 19 Orang

Ibu, Anak, dan Pacar Putrinya Bersekongkol Lakukan Penipuan Tiket Coldplay, Korban 19 Orang

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 30 Mei 2023: Pagi Cerah dan Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 30 Mei 2023: Pagi Cerah dan Sore Hujan Ringan

Surabaya
13 Korban Truk Terguling di Probolinggo Masih Dirawat, 6 di Antaranya Harus Dioperasi

13 Korban Truk Terguling di Probolinggo Masih Dirawat, 6 di Antaranya Harus Dioperasi

Surabaya
Kapolres Lumajang: Kalau Tak Ditangkap, Kades Mojosari Bisa Terima Uang hingga Rp 634,1 Juta

Kapolres Lumajang: Kalau Tak Ditangkap, Kades Mojosari Bisa Terima Uang hingga Rp 634,1 Juta

Surabaya
Kades Sering Diperas LSM dan Oknum Wartawan, Dandim Gresik 'Turun Gunung'

Kades Sering Diperas LSM dan Oknum Wartawan, Dandim Gresik "Turun Gunung"

Surabaya
Upaya Bunuh Diri di Malang Meningkat, Polisi Kaji Jembatan dan Beri 'Trauma Healing'

Upaya Bunuh Diri di Malang Meningkat, Polisi Kaji Jembatan dan Beri "Trauma Healing"

Surabaya
BPN Lumajang Sebut Pungli Oknum Kades Mojosari Tak Terkait PTSL

BPN Lumajang Sebut Pungli Oknum Kades Mojosari Tak Terkait PTSL

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Selokan di Malang, Polisi Selidiki Pembuang

Bayi Laki-laki Ditemukan di Selokan di Malang, Polisi Selidiki Pembuang

Surabaya
Polisi di Malang Ringkus 3 Terduga Penipu Penjualan Tiket Coldplay

Polisi di Malang Ringkus 3 Terduga Penipu Penjualan Tiket Coldplay

Surabaya
Kades di Lumajang Diduga Pungut Biaya Pengurusan Akta Tanah hingga Rp 11 Juta

Kades di Lumajang Diduga Pungut Biaya Pengurusan Akta Tanah hingga Rp 11 Juta

Surabaya
Atap Gedung TK di Ponorogo Roboh, Siswa Menumpang di Mushala SD

Atap Gedung TK di Ponorogo Roboh, Siswa Menumpang di Mushala SD

Surabaya
Kebakaran Hutan Padam, Pendakian Gunung Arjuno Kembali Dibuka

Kebakaran Hutan Padam, Pendakian Gunung Arjuno Kembali Dibuka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com