Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus PMK di Kabupaten Malang Masih Tinggi, Tersisa 2.159 Kasus

Kompas.com - 23/08/2022, 17:03 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih belum menunjukkan tren positif. Jumlah hewan ternak yang terjangkit penyakit menular itu masih tinggi.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, kasus PMK hingga saat ini tersisa sekitar 2.159 kasus dari total sebanyak 19.704 kasus.

"Sebanyak 16.783 kasus telah sembuh. Artinya sekitar 85,1 persen," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo melalui sambungan telepon, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Tercatat 1.236 Kasus PMK di Kabupaten Bima, 2 Sapi Dipotong Paksa

Sementara dari 19.704 kasus tersebut, 365 ekor di antaranya mati akibat PMK, dan 397 ekor dipotong paksa.

Karena kasus PMK masih tinggi, Pemerintah Kabupaten Malang belum mengizinkan pembukaan pasar hewan di Kabupaten Malang.

Baca juga: Cerita Korban Penipuan Perumahan di Malang, Uang Rp 193 Juta Hasil Menabung Tak Kembali

"Hingga saat ini pasar belum dibuka, meskipun pada suatu kecamatan kasus PMK-nya menurun, sampai vaksinasi mencapai target," katanya.

Eko menyebut, capaian vaksinasi PMK untuk sapi perah di Kabupaten Malang saat ini telah mencapai 100 persen untuk dosis pertama, dengan total realisasi sebanyak 56.900 dosis.

"Untuk persentase dosis kedua sapi perah mencapai 68,17 persen dengan realisasi 38.793 dosis," tuturnya.

Kemudian, untuk vaksinasi PMK sapi potong saat ini masih mencapai 53,24 persen, dengan realisasi 15.974 dosis.

"Untuk vaksinasi sapi potong targetnya sebanyak 30.000 dosis," ujarnya.

Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, saat ini pihaknya telah memberikan lampu hijau terkait rencana pembukaan pasar hewan di lingkungan Kabupaten Malang.

"Tinggal melihat tren kesembuhannya, apabila dalam satu wilayah kecamatan kasusnya sudah, nanti akan kita evaluasi untuk rencana pembukaannya," katanya saat ditemui, Selasa (23/8/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tabrakan Beruntun di Gresik Tewaskan Seorang Wanita Pengendara Motor

Tabrakan Beruntun di Gresik Tewaskan Seorang Wanita Pengendara Motor

Surabaya
TPD Ganjar-Mahfud Jatim Tempati Gedung Bersejarah di Surabaya sebagai Posko Pemenangan

TPD Ganjar-Mahfud Jatim Tempati Gedung Bersejarah di Surabaya sebagai Posko Pemenangan

Surabaya
Turun Gunung Temui Kader, SBY: AHY Sering Dampingi Prabowo Kampanye

Turun Gunung Temui Kader, SBY: AHY Sering Dampingi Prabowo Kampanye

Surabaya
Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Pakai Uang untuk Rawat Anak dan Sawer Live TikTok

Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Pakai Uang untuk Rawat Anak dan Sawer Live TikTok

Surabaya
Hujan Lebat, Sungai di Kota Batu Meluap Banjiri Sejumlah Jalan

Hujan Lebat, Sungai di Kota Batu Meluap Banjiri Sejumlah Jalan

Surabaya
Viral Video Anak-anak Kampanye Prabowo-Gibran di Pamekasan

Viral Video Anak-anak Kampanye Prabowo-Gibran di Pamekasan

Surabaya
Tak Ada Pengaduan Pelanggaran dalam 11 Hari Masa Kampanye di Situbondo, Bawaslu: Partisipasi Masyarakat Rendah

Tak Ada Pengaduan Pelanggaran dalam 11 Hari Masa Kampanye di Situbondo, Bawaslu: Partisipasi Masyarakat Rendah

Surabaya
4 Korban Laporkan Kepsek di Sampang soal Kasus Pelecehan

4 Korban Laporkan Kepsek di Sampang soal Kasus Pelecehan

Surabaya
Pemkab Bangkalan Kaji Sanksi untuk ASN yang Ikut Deklarasi Capres

Pemkab Bangkalan Kaji Sanksi untuk ASN yang Ikut Deklarasi Capres

Surabaya
Alasan 301 Anak di Lamongan Ajukan Dispensasi Menikah selama 2023

Alasan 301 Anak di Lamongan Ajukan Dispensasi Menikah selama 2023

Surabaya
8 Oleh-oleh Khas Kediri, Salah Satunya Tahu Takwa

8 Oleh-oleh Khas Kediri, Salah Satunya Tahu Takwa

Surabaya
Cerita Satu Keluarga Saling Menyelamatkan saat Kebakaran Ruko di Surabaya

Cerita Satu Keluarga Saling Menyelamatkan saat Kebakaran Ruko di Surabaya

Surabaya
Diduga Masalah Ekonomi, Pria di Kota Malang Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri

Diduga Masalah Ekonomi, Pria di Kota Malang Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri

Surabaya
Sebut Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi, Aktivis dan Budayawan asal Kota Batu Minta Maaf

Sebut Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi, Aktivis dan Budayawan asal Kota Batu Minta Maaf

Surabaya
Fakta Kebakaran Gudang Lazada di Sidoarjo, Terdengar Ledakan dan Kendala Sumber Air

Fakta Kebakaran Gudang Lazada di Sidoarjo, Terdengar Ledakan dan Kendala Sumber Air

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com