Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Balap Liar di Malang, 45 Remaja Dihukum Tuntun Motor Sambil Nyanyi Lagu Kemerdekaan

Kompas.com - 22/08/2022, 09:58 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Video viral di salah satu akun media sosial Instagram memperlihatkan puluhan pemuda menuntun sepeda motor setelah melakukan balap liar di Kota Malang, Jawa Timur.

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu Saiful Ilmi membenarkan peristiwa tersebut.

Kejadian itu merupakan penindakan para pelaku balap liar pada Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Mereka yang rata-rata masih berusia di bawah umur diminta menuntun sepeda motor dari lokasi kejadian di Jalan Ahmad Yani menuju Mapolresta Malang Kota sambil menyanyikan lagu kemerdekaan 17 Agustus.

Baca juga: Rumah di Kota Malang Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 20 Juta

"Supaya mereka ada efek jera. Rata-rata mereka masih remaja, usia masih anak-anak sekolah SMA. Kendaraan dibawa ke Polresta Malang Kota untuk diamankan, langsung kita lakukan penilangan," kata Saiful saat dihubungi via telepon pada Minggu (21/8/2022).

Total ada 40 kendaraan beserta 45 orang pelaku balap liar yang diamankan kepolisian.

Mereka ditilang karena telah melanggar UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) pasal 297 terkait balap liar dan Pasal 285 ayat 1 yang juga pengguna knalpot brong.

"Mereka ada yang pulang sendiri dan dijemput oleh orangtuanya, kita langsung tilang juga," katanya.

Sesampainya di Polresta Malang Kota, puluhan motor balap liar itu ditahan sementara waktu selama satu bulan.

Baca juga: 3 Pengamen Ditangkap Polisi akibat Mencuri 2 Unit Motor di Malang

 

Saiful menambahkan, kendaraan baru dapat diambil setelah mereka melaksanakan sidang dan membayar denda tilang.

"Tetapi setelah membayar denda tilang, bukan berarti bisa langsung mengambil kendaraan. Mereka baru bisa mengambil, setelah mengembalikan kondisi kendaraan sesuai standar pabrik," katanya.

Sebelum penindakan, anggota Satlantas dan Sabhara Polresta Malang Kota melaksanakan patroli blue light.

Kemudian pihak kepolisian mendapat laporan dari masyarakat adanya kegiatan balap liar di Jalan Ciliwung.

Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas menuju ke lokasi dengan mengimbau melalui pengeras suara untuk membubarkan kegiatan.

Namun, tindakan dari pihak kepolisian tidak diindahkan. Para pelaku balap liar berpindah tempat dan melakukan kegiatan balap liar di Jalan Ahmad Yani.

Baca juga: Info Penukaran Uang Baru di Kota Malang, Ini Jadwal Layanan Keliling BI

Saiful mengimbau kepada para orangtua untuk tetap mengawasi aktivitas anaknya.

Sebenarnya pihak kepolisian telah berupaya dengan memasang speed trap atau pita kejut di Jalan Ahmad Yani untuk mencegah adanya balap liar.

Dia juga mengingatkan bahwa kegiatan balap liar sangat membahayakan bagi keselamatan diri sendiri dan pengendara atau orang lain.

"Bahkan hari Jumat, anggota kita ditabrak kakinya sama anak SMA baru Kelas 1, yang balap liar itu. Akhirnya kita proses, orangtuanya kita panggil, kasusnya sampai kita serahkan ke reskrim," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Surabaya
Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Surabaya
Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Surabaya
Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com