Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Supeltas Dianiaya Rekan Seprofesi di Jalanan Jombang, Diduga karena Rebutan Lahan

Kompas.com - 17/08/2022, 05:05 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang relawan penyeberangan jalan atau supeltas dianiaya, viral di media sosial, Selasa (16/8/2022).

Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik tersebut, tampak seorang pria menganiaya pria lainnya yang mengenakan atribut Supeltas.

Supeltas yang dianiaya tampak tersungkur di jalan. Meski demikian, si penganiaya tak menghentikan aksinya dan terus berusaha memukul.

Baca juga: Anggota DPRD Jombang Adukan Aktivis LSM ke Polisi gara-gara Unggahan di Facebook

Beberapa saat kemudian, terlihat sejumlah warga mendatangi lokasi. Sejumlah pemotor yang melintas juga tampak berhenti untuk menghentikan penganiayaan tersebut.

Berdasarkan penelusuran, peristiwa itu terjadi di simpang tiga jalan raya Cukir - Mojowarno, tepatnya di simpang Bongsorejo, Diwek, Kabupaten Jombang.

Penjelasan polisi

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Diwek AKP Dwi Basuki Nugroho mengatakan, supeltas yang dianiaya adalah Saman, pria berusia 75 tahun asal Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Panganiayaan itu dilakukan oleh Malik Arafat (28), warga Palembang yang berdomisili di wilayah Kecamatan Mojowarno, pada Minggu (14/8/2022).

Kasus itu dilaporkan korban ke polisi pada Senin (15/8/2022).

Baca juga: Anak Kiai Jombang Terdakwa Pencabulan Tantang Pelapor untuk Lakukan Sumpah Mubahalah

Dwi Basuki mengungkapkan, antara pelaku dan korban penganiayaan saling kenal.

Keduanya sama-sama berprofesi sebagai Supeltas di titik yang sama.

Baca juga: Istri MSA Anak Kiai Jombang Sebut Suaminya Kerap Didekati dan Dirayu


 

Rebutan lahan

Berdasarkan laporan korban, jelas dia, penganiayaan itu dipicu oleh perebutan lahan.

Pelaku merasa jatah waktunya untuk berjaga di titik itu, direbut oleh korban.

"Indikasinya itu rebutan lahan. Tapi sebetulnya, pelaku ini belum waktunya, tapi pas tahu itu hingga mukul korban," kata Dwi Basuki, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Dia menjelaskan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan korban.

Baca juga: Majelis Hakim Kabulkan Permohonan Kuasa Hukum, Sidang Pencabulan Santriwati Jombang Akan Digelar Offline

 

Selain mempelajari video yang beredar, pihaknya juga telah meminta keterangan beberapa orang saksi.

Dwi Basuki mengungkapkan, pelaku penganiayaan masih dalam pengejaran polisi. Usai menganiaya korban, pelaku tidak ditemukan di tempat tinggalnya.

"Kami tetap melakukan upaya pencarian pelaku. Dari kemarin pelaku tidak pulang ke kontrakannya di daerah Mojowarno," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com