Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Banyuwangi Disegel Pemilik Lahan, Ratusan Siswa Telantar

Kompas.com - 16/08/2022, 11:02 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ratusan siswa MTs dan MA di Yayasan Darul Huda, Dusun Krajan, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur terpaksa belajar di luar kelas.

Mereka tergusur akibat gedung sekolahnya disegel oleh orang yang mengaku sebagai pemilik lahan, sejak Sabtu (13/8/2022).

"Ini masalah internal sebenarnya. Ada yang ingin menguasai lahan dengan melakukan penyegelan. Sampai saat ini gedung sekolah masih disegel," kata Kepala MTs dan MA, Abdurahman, kepada awak media, Selasa (16/8/2022).

Baca juga: Heboh, Babi Hutan Muncul di Pesisir Muncar Banyuwangi

Menurutnya, gedung sekolah yang disegel tersebut berdiri dari tanah wakaf yang diberikan kepada pihak Yayasan Darul Huda.

"Kalau ada masalah monggo dibicarakan baik-baik, jangan seenaknya sendiri, jangan korbankan siswa selaku penerus bangsa," ungkapnya.

Akibat penyegelan gedung MTs dan MA itu, ada sekitar 200 siswa yang telantar. Mereka terpaksa belajar di musala yang berada di luar gedung sekolah.

"Dalam proses belajar sementara ada yang duduk di teras musala, paving dan juga yang berkumpul tepat di depan sekolah untuk melaksanakan proses belajar," ujarnya.

Dijelaskan Abdurahman, konflik internal tersebut berawal dari salah satu oknum guru yayasan. Hingga akhirnya para murid yang menjadi korban.

Baca juga: Ratusan UMKM di Banyuwangi Terima Sertifikat NIB dari Menteri Bahlil

Abdurahman mengaku telah mengantongi legalitas formal, berupa Kemenkumham hingga sertifikat atas nama yayasan yang dinaungi.

"Kami sudah menyerahkan kepada pengacara, nanti ada gugatan di pengadilan Negeri Banyuwangi. Jangan sampai ini terus berlarut-larut," ucapnya.

Abdurahman sangat menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, jika memang ingin menguasai lahan maka dapat diselesaikan di meja hijau.

"Jika nanti ada keputusan dari pengadilan, yang jelas kami akan menerima apa adanya," tegas Abdurahman.

"Untuk sementara sebelum ada keputusan dari pengadilan jangan main hakim sendiri. Mari jangan diganggu aktivitasnya belajar mengajar kami," imbuhnya.

Baca juga: Hiu Tutul Ditemukan Mati Terdampar di Alas Purwo Banyuwangi

Abdurahman juga meminta agar Pemkab Banyuwangi turun tangan serta memberikan solusi agar siswa bisa menjalankan proses belajar dengan layak.

"Kami meminta khususnya kepada Bupati Banyuwangi, agar bisa hadir untuk memberikan sebuah solusi, agar siswa-siswi MTs dan MA mendapatkan haknya dalam mendapatkan pendidikan yang layak," tutup Abdurahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com