Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIB Luncurkan Visi-Misi di Surabaya, Zulhas: Tinggalkan Politik Identitas

Kompas.com - 15/08/2022, 06:39 WIB
Achmad Faizal,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com  - Tiga ketua umum Partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Suharso Monoarfa, menyampaikan visi dan misi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8/2022).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan bahwa KIB akan mengusung politik cerdas yang penuh dengan ide dan gagasan. 

Termasuk adanya ruang dialog bahkan berdebat dalam visi dan misi KIB selama demi kebaikan bangsa. Ia pun mengingatkan agar KIB meninggalkan politik identitas. 

"Apa yang kami sampaikan mungkin belum sempurna. Oleh karena itu, silakan kita boleh bertengkar. Tapi (bertengkar) soal gagasan, pikiran, agar Indonesia lebih baik, lebih maju. Mari adu gagasan, tinggalkan politik indentitas," ucap Zulhas, sapaannya, Minggu.

Baca juga: Rakerwil PAN Jatim Usulkan Zulhas, Erick Tohir, dan Khofifah Jadi Capres KIB

Zulhas menuturkan, sebagai bangsa yang telah lama merdeka, Indonesia mutlak memerlukan peta jalan yang jelas agar bisa jadi bangsa yang maju dan produktif.

"Dunia yang penuh ketidakpastian, yang melanda kita ini. Oleh karena itu, Indonesia harus punya arah. Agar jadi bangsa yang produktif, bangsa yang maju, perlu peta jalan, perlu arah, perlu visi dan misi," ucapnya.

Menteri Perdagangan itu menuturkan, syarat sebuah negara menjadi maju salah satunya adalah mandiri dan berdaulat di bidang energi dan pangan.

"Pak Airlangga mengatakan, kita harus menjadi bangsa yang maju pada 2035 mendatang. Dan saya ingin tegaskan bahwa tidak ada negara maju tanpa berdaulat energi, tidak ada negara maju tanpa berdaulat pangan," tuturnya.

Baca juga: Zulhas Sebut KIB Ingin Hilangkan Narasi Cebong-Kampret yang Muncul Setiap Pilpres

Dalam kesempatan itu, Zulhas juga menyampaikan bahwa KIB berkumpul dan berkoalisi untuk menentukan arah bangsa Indonesia ke depan.

"Kita bersama-sama merenung, mengkaji, merumuskan, tentang masa depan Indonesia. Karena itu, koalisi butuh serangkaian pertemuan termasuk hari ini," kata Zulhas.

Zulhas menyatakan, untuk menentukan arah bangsa Indonesia ke depan, diperlukan introspeksi dan prospeksi tentang perjalanan yang telah dilalui Indonesia.

"Kita menyelam ke dalam, ke samping, ke berbagai arah untuk dapat menapaki perjalanan bangsa," terangnya.

Baca juga: Airlangga Sebut KIB Ingin Wujudkan Indonesia Sehat Manusia, Ekonomi, dan Buminya

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan, KIB secara umum mengusung Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).

"PATEN ini merupakan ide gagasan dari KIB untuk Indonesia ke depan," kata Airlangga.

Menurut dia, dalam program itu ditegaskan bahwa periode krusial bagi bangsa Indonesia adalah pada 2025 hingga 2035, yang biasa disebut bonus demografi.

Oleh karena itu, KIB berupaya mengakselerasi ekonomi agar Indonesia mencapai kesejahteraan dengan modal warga usia produktif yang mencapai 191 juta jiwa.

"Kita akan pacu dari sekarang. Income per kapita kita dari Rp 4.000 menjadi Rp 12.000," ujarnya.

Baca juga: Soal Capres KIB, Airlangga: Itu Chapter Terakhir

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu enggan berbicara soal figur calon presiden yang akan diusung dalam acara tersebut.

"Soal figur, nanti kita akan bahas di tahap selanjutnya. Untuk tahap saat ini, kita bahas visi dan misi dulu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com