Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Inovasi "Pecel Tempe Mendoan" di Desa Senggreng Kabupaten Malang, Layanan Adminduk Langsung ke Rumah Warga

Kompas.com - 12/08/2022, 21:15 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur punya inovasi baru untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi masyarakat setempat.

Melalui pelayanan itu, masyarakat tidak harus datang ke kantor desa atau kecamatan untuk mengurus adminduk, seperti KTP, akta kelahiran, akta kematian, atau kartu keluarga.

Sebaliknya, ada petugas yang akan door to door mendatangi rumah warga yang bersangkutan untuk melengkapi berkas-berkas penerbitan adminduk.

Baca juga: ASN Pemkot Malang Bakal Diwajibkan Belanja Produk UMKM Tiap Bulan

Pemerintah Desa Senggreng telah menyiapkan dua armada sepeda motor untuk mendukung inovasi pelayanan bernama Pecel Tempe Mendoan (Pelayanan Cepat tanpa Meninggalkan Kerjoan).

"Salah satu petugas kami akan menggunakan armada sepeda motor ini untuk mendatangi rumah warga yang membutuhkan penerbitan adminduk," ungkap Kepala Desa Senggreng, Rendyta Witrayani Setiawan, Jumat (12/8/2022).

Inovasi itu, menurut kepala desa berusia 28 tahun ini disediakan untuk pelayanan bagi warganya yang belum mengerti cara-cara mengurus adminduk atau mempunyai kesibukan tinggi.

"Jadi kalau butuh pelayanan tinggal menghubungi melalui pesan WhatsApp atau telepon, petugas kami langsung akan datang untuk mengambil berkas-berkas yang dibutuhkan," jelasnya.

Baca juga: Air PDAM Mati Berhari-hari, Warga di Kota Malang Pakai Air Sungai

Selain mendatangi rumah warga untuk mengambil berkas yang dibutuhkan, ketika adminduk itu sudah jadi, petugas Pecel Tempe Mendoan itu juga akan datang ke rumah yang bersangkutan kembali untuk mengantarkan adminduk yang sudah jadi.

"Kami sudah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang. Waktu yang dibutuhkan untuk penerbitan surat kependudukan sekitar 3-5 hari saja," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang, Harry Setia Budi mengatakan, inovasi yang dibuat oleh Pemerintah Desa Senggreng adalah yang pertama di Kabupaten Malang.

"Kami mengapresiasi inovasi ini, agar warga terlayani dengan mudah," jelasnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua untuk Nakes di Kabupaten Malang Capai 17,90 Persen

Layanan itu adalah bentuk jemput bola yang pastinya akan banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

"Selama ini banyak masyarakat kita yang belum tahu cara dan teknis mengurus adminduk. Nah, dengan inovasi ini pastinya akan sangat terbantu," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com