LUMAJANG, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Semeru menyebut ada enam juta meter kubik material Gunung Semeru yang turun saat erupsi Desember 2021.
Akibatnya dampak yang ditimbulkan begitu besar. Ratusan rumah rusak hanya dalam hitungan menit, ratusan nyawa melayang, hingga ribuan warga harus mengungsi.
Selain kapasitas yang besar, kecepatan material menuruni gunung juga sangat tinggi sampai 200 kilometer per jam.
Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan Terpendam Material Gunung Semeru, Identitas Belum Diketahui
"Ada sekitar enam juta meter kubik material Semeru yang turun dengan kecepatan sampai 200 kilometer per jam," kata Liswanto, Kepala Pos Pantau Gunung Sawur dalam Diskusi Terbuka Permasalahan Tambang Pasir Desa Sumberwuluh, Lumajang, Kamis (11/8/2022).
Liswanto juga memaparkan, jarak tempuh aliran lava Semeru yang turun saat itu. Dari hasil pantauan PVMBG, ujung lidah lava dengan puncak berjarak 16,5 kilometer.
Dengan jarak sejauh itu, lava yang meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko membutuhkan waktu 85 menit.
"Bisa dibayangkan kecepatannya waktu itu dengan mempertimbangkan morfologi tanahnya," tambahnya.
Baca juga: BPBD Peringatkan Potensi Banjir Lahar Gunung Semeru di Tengah Kemarau
Lebih lanjut, Liswanto menilai, anggapan beberapa warga yang menyebut ada human error dalam peristiwa bencana itu tidaklah tepat.
Menurutnya, dengan volume dan kecepatan yang sangat tinggi, adanya batuan maupun tanggul tidak akan mampu menahan besarnya terjangan material.
"Jika dilihat dari fakta ini, adanya batu maupun tanggul tidak dapat merubah arah dari lahar Semeru," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.