Alma yang kerap minta bantuan Dandi untuk mengantarkannya membeli perlengkapan program KKN akhirnya semakin akrab.
Namun, saat itu Alma mengaku sempat berpikir bahwa kedekatan keduanya hanya akan terjalin saat masa KKN.
"Mulai dekat karena sering minta antar beli perlengkapan karena yang tahu tempatnya kan dia, di situ mulai kenal dan dekat, tapi saya mikirnya paling cuma sebentar, habis KKN selesai," tambah Alma.
Baca juga: Sutradara KKN di Desa Penari Ceritakan Kisah Lucu Syuting dengan 110 Ekor Ular
Ternyata, jalinan komunikasi antara Alma dan Dandi terus berlanjut hingga masa KKN Alma selesai.
Hubungan Alma dan keluarga Dandi yang terjalin baik juga membuatnya sering dicari saat lama tidak berkunjung ke desa.
Suatu ketika, Alma berkunjung ke desa lagi untuk meminta tanda tangan Kepala Desa sebagai pengesahan laporan KKN.
Niat meminta tanda tangan yang seharusnya bisa selesai dalam satu hari harus tertunda sampai tujuh hari karena, pada saat yang sama, kakek Dandi meninggal dunia.
Baca juga: Pemprov Jatim Didesak Susun Payung Hukum Larang Peredaran Daging Anjing
Budaya setempat memercayai, jika ada tamu yang datang saat keluarga meninggal dunia, harus menginap sampai acara tahlil tujuh hari selesai.
Alma akhirnya menginap selama tujuh hari di rumah kepala desa dan membantu acara tahlilan sampai tujuh hari.
Karena kecapekan, Alma kemudian jatuh sakit dan harus dilarikan ke RSUD Bondowoso.
"Kan saya sakit itu akhirnya orangtua jemput ke Bondowoso, di sana akhirnya ketemu sama keluarga suami saya ini, kenallah akhirnya," terang Alma.