Oleh sebab itu, Tosan meminta Bupati Pamekasan Baddrut Tamam terbuka dan transparan kepada publik dalam pemanfaatan DBHCT tahun 2021 kemarin.
"Kami minta Bupati keluar temui kami dan jelaskan secara transparan," tandasnya.
Namun Bupati Pamekasan tidak dapat menemui massa.
"Bupati sedang ada kegiatan lain. Sekretaris Daerah sedang sakit. Makanya kami yang diperintah untuk menemui," kata Bambang Hermanto, Asisten Bupati Pamekasan Bidang Pemerintahan.
Baca juga: Sekolah Disegel Pemilik Tanah, Siswa SDN Rek Kerrek 4 Pamekasan Belajar di Rumah Warga
Kehadiran Bambang ditolak oleh massa. Mereka tetap minta Bupati menemui massa secara langsung.
Massa mulai membakar ban bekas setelah menunggu sekitar 30 menit. Namun polisi segera mematikannya.
Massa kemudian beranjak ke papan nama kantor bupati. Di tempat itu mereka beramai-ramai melempari papan nama tersebut dengan telur busuk yang sudah disiapkan.
Massa kemudian membubarkan diri dengan kawalan polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.