Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah PMK di Lumajang Melandai, Dinas Pertanian Dapat Tambahan 3.000 Dosis Vaksin

Kompas.com - 09/08/2022, 18:27 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Hairil Diani mengeklaim wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sudah melandai.

Data terbaru Dinas Pertanian menyebutkan ada 8.436 ekor sapi yang terpapar PMK. Dari angka itu, sebanyak 822 ekor sudah dinyatakan sembuh, 175 ekor mati, dan enam ekor dipotong paksa.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pembibitan Pisang Mas Kirana yang Rugikan Negara Rp 800 Juta, Kadis Pertanian Lumajang: Bukan Era Saya

"Minggu ini kita melandai, hari ini masih tetap di angka 8.436 ekor yang terinfeksi PMK," kata Hairil di kantornya, Selasa (9/8/2022).

Meski sudah melandai, Hairil mengatakan, proses pemeriksaan secara berkala ke kandang-kandang warga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi sapi yang terpapar PMK.

Selain itu, pihaknya menggencarkan proses vaksinasi PMK. Pada vaksinasi tahap pertama, Kabupaten Lumajang hanya mendapatkan 2.000 dosis.

Hal ini berdampak pada pemberian vaksin tahap dua yang jumlahnya disamakan dengan vaksin tahap pertama.

Namun, belakangan diketahui ada tambahan 3.000 dosis vaksin yang diberikan untuk pengembangan vaksinasi tahap pertama.

"Sekarang sedang digencarkan vaksinasi, kemarin Desa Sombo kita dapat 200, tahap satu dapat pengembangan ada 3.000 dosis tambahan yang diberikan," tambahnya.

Soal pemberian kompensasi bagi sapi warga yang mati akibat PMK, Hairil menjelaskan, hanya sapi yang dipotong paksa yang bisa diajukan untuk mendapat ganti rugi pemerintah.

Baca juga: Bawa Pohon Pisang, Mahasiswa Desak Kejari Lumajang Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi

Namun, menurut Hairil, kebijakan itu belum bisa direalisasikan di Lumajang. Sebab, tujuan kebijakan tersebut memutus penyebaran PMK bagi daerah yang belum terpapar.

"Untuk Lumajang belum, kompensasi ini memang dikhususkan untuk yang potong paksa utamanya untuk daerah yang peningkatannua rendah agar tidak memperbesar penyebaran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Surabaya
Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Surabaya
Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com