Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponorogo Ekspor 300 Ton Kunyit Kering ke India

Kompas.com - 08/08/2022, 17:57 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Ratusan ton kunyit kering asal Desa Truneng, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur diekspor ke India, Senin (8/8/2022).

Pemberangkatan ekspor kunyit kering itu dilepas langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko, melepas ekspor kunyit sebanyak 300 ton ke India.

"Ini ekspor yang kedua kalinya. Bulan Maret lalu kami juga melepas ekspor 50 ton temulawak dan kunyit kering ke India," kata Kang Giri.

Baca juga: Menteri Sandiaga Sebut Festival Nasional Reog Bukti Konkret Reog Milik Ponorogo

Bagi Kang Giri, ekspor hasil bumi asal Bumi Reog dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi rakyat. Terlebih nilai ekspor kunyit kering itu memiliki nilai Rp 3,4 miliar.

Kang Giri mengatakan, ekspor kunyit kering tidak berhenti ini kali saja. Petani akan terus menanam sehingga bisa diekspor lagi ke India.

Ia pun yakin optimistis, petani rempah-rempah di Kabupaten Ponorogo ke depan dapat memenuhi permintaan pasar kunyit dunia.

Baca juga: Detik-detik Pikap Pengiring Pengantin di Ponorogo Terperosok hingga Tabrak Atap Rumah, Tak Ada Korban Jiwa

"Kami ingin ekspor kunyit ini tidak sekadar memenuhi kontrak sekali saja lalu selesai. Tetapi ke depan bisa berkelanjutan. Untuk itu kami siapkan bersama-sama masyarakat," kata Kang Giri.

Tak hanya kunyit kering, Kang Giri mengatakan Kabupaten Ponorogo juga memiliki kekayaan rempah-rempah lain seperti jahe dan temulawak.

Baca juga: Ponorogo Akan Diusulkan Jadi Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Surabaya
Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Surabaya
Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Surabaya
1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

Surabaya
Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Isa Bajaj Cabut Laporan Dugaan Kekerasan pada Anaknya

Surabaya
Isa Bajaj Cabut Laporan Setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Isa Bajaj Cabut Laporan Setelah Bertemu Dhimas yang Tak Sengaja Tabrak Anak Sang Komedian

Surabaya
Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Terkait Aksi Pasangan Mesum di Kota Malang, Polisi Minta Keterangan Pegawai Kedai Es Krim

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Pelaku Pelecehan Payudara Berkeliaran di Kota Malang, Seorang Mahasiswi Nyaris Jadi Korban

Surabaya
Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Mobil Angkutan Siswa di Blitar Tabrakan Beruntun, 7 Orang Terluka

Surabaya
Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Kakak Adik Buat Sabu di Rumah Kontrakan Pasuruan, Pelaku Berdalih Bisnis Kosmetik

Surabaya
Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Surabaya
PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

PDI-P Beri Ruang Pertama untuk Petahana pada Pilkada Kabupaten Malang 2024

Surabaya
Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Cerita di Balik Video Pertunangan Bocah 7 Tahun di Madura, Berawal dari Janji di Tanah Suci 8 Tahun Lalu

Surabaya
Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com