Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembakaran Rumah di Jember, Khofifah: Akar Masalahnya adalah Kepemilikan Kebun Kopi

Kompas.com - 08/08/2022, 13:42 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.comGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi Kabupaten Jember terkait kasus pembakaran rumah di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (8/8/2022).

Menurut dia, salah satu akar masalah pembakaran rumah tersebut adalah status kepemilikan lahan kopi.

“Ada masalah pokoknya atau akarnya, antara lain adalah soal kepemilikan kebun kopi,” kata Khofifah, Senin.

Baca juga: 9 Orang Jadi Tersangka Pembakaran Rumah Warga Jember, Ini Motifnya

Perhutani diminta turun tangan

Khofifah mengatakan Perhutani Jember akan menarik data dan peta lahan kebun kopi tersebut.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah tempat tersebut masuk kategori lahan perhutanan sosial atau tidak.

“Kalau itu bisa dikategorikan perhutanan sosial, maka tahun ini Jatim mendapatkan 500.000 hektar, lahan perhutan di Jatim untuk bisa dijadikan perhutanan sosial,” terang dia.

Jika kepemilikan atas lahan kebun kopi itu bisa segera dituntaskan, kata dia, maka akar masalah yang mendasar antara warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember dan Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi bisa dituntaskan.

“Mereka klir bahwa lahan ini di atas legalitas penggunaan dengan sertitikat HGU atau hak kepemilikan yang lain sehingga klir,” tambah dia.

Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Baru dalam Kasus Pembakaran Rumah di Jember

Bupati diminta koordinasi

Untuk itu, Khofifah meminta Bupati Jember Hendy Siswanto berkoordinasi dengan Perhutani untuk menuntaskan status tanah kebun kopi itu.

Selain itu, kata dia, adanya indikasi premanisme harus dihentikan karena menimbulkan rasa tidak tenang warga, terutama pada saaat musim panen.

“Kasus ini berpotensi muncul pada saat musim panen,” tambah dia.

Baca juga: Fakta di Balik Aksi Pembakaran 7 Rumah dan Kendaraan di Jember, Diduga Masalah Batas Lahan


Bupati Jember dibantu Forkopimda dan Forkopimcam Banyuwangi diminta bersama-sama menghentikan indikasi premanisne ketika musim panen kopi tiba.

Menurut Khofifah hal lain yang harus dibenahi adalah soal infrastruktur atau akses tempat yang berpotensi terjadi konflik sosial.

“Oleh karena itu harus disegerakan akses infrasturktur daerah yang sekarang ini terkonfirmsi potensi terjadinya konflik sosial,” papar dia.

Baca juga: Jadi Lokasi JFC 2022, Ini Profil dan Sejarah Kabupaten Jember

Pertemuan warga

Khofifah menyebutkan, ada langkah yang harus dilakukan dari tim dua kabaupaten, yakni Banyuwangi dan Jember.

Yaitu akan ada pertemuan perwakilan warga Mulyorejo Jember dengan Warga Banyuanyara Banyuwangi.

“Ini bagian penting untuk membangun guyub rukun seduluran,” pungkas Khofifah.

Sebelumnya diberitakan sekitar tujuh rumah dan tujuh kendaraan di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur dibakar oleh sekelompok orang pada Sabtu (30/7/2022).

Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka pembakaran rumah dan kendaraan. Enam di antaranya masih berstatus buronan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Surabaya
Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Dua Truk Tabrakan di Gresik dan Menyebabkan 3 Orang Terluka

Surabaya
Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Harga Daging Ayam di Sumenep Rp 48.000 Per Kg, Warga Kurangi Pembelian

Surabaya
Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Jalur Piket Nol Tetap Buka Saat Mudik Lebaran, Diberlakukan Sistem Buka Tutup

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba

Surabaya
Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Remaja di Ponorogo Produksi Petasan untuk Diledakkan Saat Lebaran

Surabaya
Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Perampok Bersenjata Api Sasar Agen BRILink di Lamongan

Surabaya
Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Truk Boks Tabrak Avanza di Madiun, 1 Penumpang Meninggal, 4 Orang Terluka

Surabaya
Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Santri ABH Penganiaya Santri Lain di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com