PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pengusaha tembakau Madura protes karena disebut memotong sampel tembakau petani yang dijual ke perwakilan pabrikan rokok di Madura.
Protes itu disampaikan oleh salah satu pengusaha tembakau Madura, Kamil Ali Makki saat acara deklarasi Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (8/8/2022).
Baca juga: Ribuan Petani Madura Deklarasi Tolak Potongan Tembakau 4 Kilogram Per Transaksi dari Pengusaha
Kamil mengatakan, tidak pernah mengambil sampel tembakau petani lebih dari 1 kilogram selama dirinya menjalankan bisnis tembakau.
Hal itu sebagai komitmen dirinya agar petani tidak dirugikan.
"Setiap sampel yang kami ambil selalu dipantau petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan. Sampel itu ditimbang dan tidak pernah lebih 1 kilo," kata Kamil saat ditemui usai acara deklarasi.
Baca juga: Pelajar SMA di Garut Jadi Bandar Tembakau Sintetis, Jual ke Teman Sekolah Selama 2 Tahun
Kamil juga membantah jika pengusaha membeli tembakau dengan harga murah.
Pembelian tembakau petani di gudang, kata Kamil, paling rendah Rp 38.000 per kilogram.
"Tahun 2021 kemarin, harga tembakau petani saya beli dari harga Rp 38.000 sampai Rp 55.000 per kilo. Jadi tidak benar jika kami pengusaha membeli dengan harga murah," ungkap Kamil.
Baca juga: Tunjukkan Seni Celurit dan Pecut, Atlet Pencak Silat Asal Madura Raih Medali Emas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.