Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Anak Terjangkit Demam Berdarah

Kompas.com - 04/08/2022, 16:37 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kompas.com bekerjasama dengan Enesis Group menggelar kegiatan sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (4/8/2022).

Kegiatan itu dilaksanakan di SDIT Ahmad Yani dengan diikuti oleh 60 pelajar dengan tajuk 'Jernihkan Indonesia, Bebas dari Dengue (DBD)'. Sekolah tersebut dipilih karena lokasinya yang tidak jauh dari sungai sehingga rentan para pelajar terkena DBD.

Diharapkan, kegiatan tersebut dapat menjadi gerakan sosial untuk membangun semangat optimisme sekaligus membawa pesan positif di tengah masyarakat.

Baca juga: Pelajar SD di Sikka Meninggal Dunia akibat Demam Berdarah, Kondisi Sudah Parah Saat Dibawa ke RS

Para pelajar diberi pemahaman melalui mendongeng, kemudian diajak mewarnai gambar dan lainnya. Mereka juga diberi healthy kit dan pemberian beasiswa kepada pelajar yang kurang beruntung senilai Rp 8 juta.

Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Wali Kota Malang Sutiaji, Manajer Sales Kompas.com Ardani Hendrata, Perwakilan Enesis Group Arif Fahrudin dan lainnya. Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan di Sekolah Dasar Katolik Mardi Wiyata 2 Malang pada Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Dalam Sebulan, Penderita Demam Berdarah di Lembata Bertambah 20 Orang

Manajer Sales Kompas.com, Ardani Hendrata mengatakan, menyesuaikan pesan dari Presiden Jokowi bahwa media harus memberikan dampak positif atau bukan hanya menyebarkan pemberitaan saja. Sehingga Kompas.com bersama Enesis Group ingin berkontribusi memberikan perhatian di bidang kesehatan.

"Di tengah pandemi Covid-19 melanda, ada satu yang tidak boleh terlupakan yakni kasus demam berdarah dan kematiannya perlu perhatian," kata Ardani dalam sambutannya.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, edukasi terhadap anak terkait PHBS dan pencegahan demam berdarah penting dilakukan. Dia melihat kondisi anak saat ini tidak jarang masih ditemui ada yang kurang memperhatikan perilaku dalam upaya menjaga kesehatannya.

"Literasi yang bagus memang dari pendidikan, dari orangtua dan seterusnya, harapannya sehat, dengan kasus Covid-19 ini orang-orang diajak hidup sehat ini," katanya.

Sutiaji mengajak masyarakat melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Pertama, menguras atau membersihkan, kedua yakni menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA) dan ketiga yaitu menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas dan lainnya.

Baca juga: Simak Cara Mencegah DBD Paling Efektif Menurut Dinkes Kota Bandung

7 orang meninggal

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, data terakhir pada bulan April menunjukkan, jumlah kasus DBD sebanyak 360 kasus, 7 di antaranya meninggal dunia.

"Penyebabnya, karena ada yang masuk di layanan kesehatan tahap lanjut, secara fisik pasien dengan kondisi tubuh lemah, karena juga banyak di usia sekolah untuk kasus kematian lalu itu juga," kata Husnul saat dihubungi via pesan WhatsApp, Kamis (4/8/2022).

Menurut Husnul, wilayah Kota Malang juga berada di daerah endemik untuk kasus DBD. Berbagai upaya dari Dinkes Kota Malang untuk meminimalisasi angka kasus DBD.

"Dari dulu sudah ada, ada Jumat bersih, satu rumah satu jumantik, juga deteksi awal yang bisa dilakukan masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Surabaya
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com