Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Pengemis di Kraksaan Probolinggo, Sering Gedor Pintu Mobil, Dapat Setengah Juta Rupiah Sehari, dan Sawer Biduan

Kompas.com - 04/08/2022, 11:13 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Probolinggo menangkap seorang pengamen sekaligus pengemis yang beraksi di lampu lalu lintas Kraksaan.

Kakek berinisial Al (58) itu ditangkap setelah videonya yang sedang menyawer biduan dangdut di sebuah panggung orkes viral di media sosial.

Berikut sejumlah hal mengenai sosok pengemis tersebut:

Baca juga: Selain Sawer Biduan, Pengemis di Probolinggo Juga Pinjamkan Uang Rp 60 Juta kepada Tetangga

Sering memaksa saat meminta

Pejabat Fungsional Ahli Muda Satpol PP Probolinggo Budi Utomo mengungkapkan, Al disebut sering meresahkan pengguna jalan.

Sebab, ketika meminta-minta, dia sering memaksa agar diberi.

Hal tersebut, kata Budi, sesuai dengan pengaduan dari masyarakat.

"Dari pengaduan masyarakat, dia suka menggedor pintu mobil saat meminta-minta," kata Budi, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Viral, Video Kakek di Probolinggo Pakai Uang Hasil Mengemis untuk Sawer Biduan Dangdut, Satpol PP Turun Tangan

Mengaku penghasilan setengah juta rupiah sehari

Budi mengemukakan, dari pengakuan Al, dirinya bisa mendapatkan uang setengah juta rupiah sehari dari mengemis.

Setiap hari Al bahkan menyantap sate.

"Penghasilannya Rp 400.000 sampai Rp 500.000. Tapi, yang jelas hampir tiap hari pengamen itu terlihat makan sate di salah satu tempat makan di wilayah Kraksaan," katanya.

Baca juga: KPK Sita Aset Bupati Nonaktif Probolinggo Puput Tantriana Rp 104,8 Miliar, Ini Kata Pegiat Anti-korupsi

 

Budi menambahkan, Al memiliki catatan uang yang dia pinjamkan pada tetangganya. Totalnya mencapai Rp 60 juta.

Catatan uang yang dipinjamkan ke tetangganya itu juga beredar di media sosial.

"Al mengaku anaknya adalah dosen. Dia juga diinformasikan daftar umrah. Kami menurunkan tim untuk menyelidiki apakah pengakuan benar atau tidak. Kemungkinan bisa terjawab besok,” papar Budi.

Baca juga: Razia Prostitusi Liar di Pinggir Sungai, Polres Probolinggo Amankan 5 PSK

Sawer biduan dangdut

Ilustrasi.IST Ilustrasi.

Budi menjelaskan, tak hanya itu, video Al menyawer biduan dangdut juga viral di media sosial hingga berujung diamankannya kakek tersebut pada Selasa (2/8/2022).

Video berdurasi 15 detik itu berisi adegan saat Al berjoget di atas panggung dan menyawer biduan.

Al mengenakan kopiah, tas kecil, dan alat musik rebana yang selalu dibawa saat mengamen atau mengemis.

“Tidak elok kalau memang benar uang dari hasil ngamen dibuat untuk menyawer," ujar Budi.

Baca juga: Tukang Parkir Hafal Pelat Nomor, Pencurian Motor oleh Pelajar di Probolinggo Berhasil Digagalkan

Dibawa ke Dinsos

Setelah ditangkap oleh Satpol PP, Al kini diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo dan menginap di rumah singgah.

Rencananya, Al akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang Malang untuk diperiksa kejiwaannya.

Namun, pada Rabu (3/8/2022) siang, AI dikembalikan ke keluarganya di Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, dan tidak jadi dibawa ke RSJ.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor : Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com