LUMAJANG, KOMPAS.com - Temuan tulang dan tengkorak manusia di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (1/8/2022), menyisakan cerita pilu.
Tengkorak dan tulang tersebut diyakini sebagai korban erupsi Gunung Semeru bernama Ahmad Rendy Pratama (19).
Baca juga: Tulang dan Tengkorak Manusia Ditemukan di Lumajang, Diduga Korban Erupsi Semeru
Saat ditemui di Dusun Kebon Agung, Desa Sumberwuluh, Lumajang, keluarga menuturkan cerita pencarian Rendy selama delapan bulan.
Sang ayah yang bernama Muhammad Zuhri mengatakan, Rendy diduga berada di sekitar sungai sebelum hilang tak tak kembali ke rumah saat erupsi Gunung Semeru terjadi pada Desember 2021. Dia hendak menjemput ayahnya yang bekerja di seberang sungai.
Namun sejak saat itu, Rendy tak pernah pulang ke rumah.
Demi menemukan putra sulungnya tersebut, sang ayah bahkan rela meninggalkan pekerjaannya sebagai perajin gula jawa.
Baca juga: Ada Penyintas Erupsi Semeru Tidak Kebagian Huntap, Ini Kata Bupati Lumajang
Delapan bulan lamanya Zuhri tekun menggali daerah sekitar aliran sungai lahar yang sudah tertimbun material Semeru.
Seolah tidak ada sejengkal tanah pun dilewatkan Zuhri. Hari demi hari, dia terus menggali mulai matahari terbit hingga kembali tenggelam.
Sayang, usahanya itu belum membuahkan hasil.
"Kalau menyerah (menemukan Rendy) itu tidak pernah saya, namanya juga mencari anak, setiap hari saya gali terus berharap jenazahnya bisa ketemu," kata Zuhri di rumahnya, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Emil Dardak Targetkan Huntap Pengungsi Semeru Rampung 11 Juni