SUMENEP, KOMPAS.com - Seni musik Klenengan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus dilestarikan di tengah masyarakat.
Salah satu bentuk upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk melestarikan itu adalah memberikan ruang kepada siswa sekolah dasar (SD), untuk tampil di Pendopo Agung Keraton Sumenep.
Baca juga: Bupati Sumenep Akan Pangkas Jam Istirahat untuk Pegawai
"Setiap Selasa dan Kamis kita beri ruang untuk anak-anak tampil. Siswa yang tampil di Pendopo (tujuannya) agar mempunyai sarana untuk tampil dan berekspresi, harapannya bakat mereka terus berkembang baik,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Selasa (2/8/2022).
Fauzi menjelaskan, Sumenep memiliki potensi untuk mencetak regenerasi seni musik Klenengan. Kesenian yang merupakan gabungan alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi sinden itu disebut layak untuk dipertahankan.
Atas dasar itu, lanjut Fauzi, pemerintah daerah harus hadir dengan menyediakan media pementasan seperti di Pendopo Agung Keraton.
“Yang jelas, kami ingin para siswa mengembangkan seni tradisional dan kearifan lokal di Kota Sumenep, supaya regenerasi tetap menjaga dan memeliharanya di era apa pun,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, penampilan siswa itu, selain mencetak regenerasi seniman musik klenengan, juga sebagai hiburan masyarakat yang berkunjung ke Keraton Sumenep.
Sehingga, tak hanya musik Klenengan yang nantinya akan ditampilkan, melainkan kesenian lainnya seperti topeng dalang.
“Bermacam pertunjukan di Keraton Agung agar masyarakat tidak hanya mendapat ilmu sejarah Keraton saja, melainkan juga seni budaya lokal masyarakat Kabupaten Sumenep,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Mohamad Iksan menjelaskan, melakukan koordinasi dengan lembaga pendidikan agar wadah pelestarian seni tradisional itu bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Baca juga: Apresiasi Sumenep Drag Bike, Bupati: Ini Langkah Nyata Menyalurkan Bakat Pemuda
Penampilan itu, kata dia, menjadi bagian dari pembelajaran seni dan budaya agar para siswa SD tersebut mengetahui hingga mencintai budaya lokal itu sendiri.
"Kami meminta kepala sekolah untuk bisa menampilkan siswanya di Pendopo Agung Keraton secara bergiliran,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.