BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 99 ekor tukik atau anak penyu hasil penetasan alat Inkubator Buatan (Intan) Boks dilepaskan di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (1/8/2022).
99 ekor tukik tersebut menetas setelah menjalani masa inkubasi di dalam Intan Boks selama 60 sampai 64 hari.
Pelepasan dilakukan oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) bersama komunitas Home Schooling HSKB (Home Schooling Karesidenan Besuki) dan kelompok penyayang penyu.
Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan 15 Penyu Hijau dari Madura ke Bali
Tukik dari penyu jenis lekang (lepidochelys olivacea) yang dilepaskan tersebut merupakan yang kesekian kalinya dilakukan.
Pembina BSTF, Wiyanto Haditanojo mengatakan, 99 tukik tersebut berasal dari sarang alami yang didapat dari Pantai Boom.
"Total ada 107 butir telur yang diambil dari sarang tersebut pada tanggal 24 April lalu," kata Wiyanto.
Baca juga: Terancam Punah, 49 Tukik Penyu Hijau Dilepasliarkan di Pantai
Telur-telur itu lalu dimasukan ke dalam Intan Boks di Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga.
"BSTF sendiri meletakan Intan Boks di tiga lokasi yang berbeda. Yaitu, di sekretariat BSTF, SIKIA Unair dan Pantai Cemara," terang Wiyanto.
Setelah diinkubasi selama 60 sampai 64 hari, total ada 99 telur yang menetas. Sedangkan delapan butir lainya rusak sehingga tidak bisa menetas.
"Jadi dari sarang ke empat yang kita masukkan ke Intan Boks total ada 99 ekor tukik yang menetas atau sekitar 92,5 persen yang berhasil menetas," ujarnya.
Menurut Wiyanto, sejak digunakan pada akhir tahun 2021 lalu, Intan Boks yang ditemukan BSTF sudah menetaskan lebih dari 1.000 butir telur penyu lekang dan 1 sarang 51 butir penyu hijau (chelonia mydas).
Metode penggunaan alat inkubator yang dikembangkan BSTF ini pun dianggap cukup efektif.