Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Muazin di Kediri Ambruk dan Meninggal Saat Lantunkan Azan

Kompas.com - 01/08/2022, 11:11 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com- Sugiatno (58), seorang muazin, warga Dusun Muning, Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia saat sedang mengumandangkan azan di musala.

Kepala Polsek Ringinrejo Inspektur Satu Polisi (Iptu) Joko Suparno mengatakan, peristiwa itu terjadi di dalam musala Al-Falah di Dusun Muning, Sabtu (30/7/2022) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Kekasih Tak Datang Saat Lamaran, Gadis di Sumba Barat Jadi Korban Kawin Tangkap, Pelaku adalah Sepupunya

Tersungkur saat azan Isya

Joko menjelaskan, saat itu Sugiatno hendak mengumandangkan azan shalat Isya.

Ketika berdiri dan mengumandangkan azan, Sugiatno tiba-tiba tersungkur.

"Tiba-tiba (korban) jatuh tersungkur ke depan," ujar Joko Suparno dalam keterangannya, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Oknum Guru SD yang Cabuli 7 Siswi di Kediri Ditetapkan Jadi Tersangka

Kejadian itu membuat sejumlah orang yang berada di dekat korban panik.

Anak-anak yang hendak shalat di musala berteriak karena terkejut mengetahui Sugiatno tiba-tiba ambruk.

Jemaah pun berkumpul untuk menolongnya.

Baca juga: Pasutri Asal Kediri Ditangkap Polisi karena Edarkan Uang Palsu di Temanggung

Meninggal dunia

Salah seorang jemaah kemudian berinisiatif untuk melakukan pengecekan pada nadi korban.

"Dari situ diketahui korban sudah meninggal dunia," lanjut Suparno.

Lalu warga melaporkannya kepada perangkat desa, disusul dengan pelaporan pada polisi.

Baca juga: Pasutri Asal Kediri Ditangkap Polisi karena Edarkan Uang Palsu di Temanggung

Dugaan penyebab

Suparno menambahkan, hasil rekam pemeriksaan tim inafis maupun tim kesehatan yang datang ke lokasi kejadian, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan maupun penganiayaan pada tubuh korban.

"Sehingga penyebab meninggalnya diduga murni karena penyakit jantung," lanjut dia.

Hal tersebut, menurutnya, diperkuat dengan keterangan Sunarlin (47), istri korban, yang mengungkap bahwa Sugiatno mengeluh sesak napas sejak siang.

Atas peristiwa itu, menurut Suparno, pihak keluarga menerimanya sebagai musibah dan membuat surat pernyataan menolak otopsi.

Baca juga: Melihat Street Fashion Show di Kediri, Diinisiasi Pemuda, Didukung Pemerintah Kota

Kepala Desa Selodono Suyono mengatakan, awalnya kematian warganya itu sempat diduga akibat tersengat aliran listrik dari alat pengeras suara.

"Tapi setelah dilakukan pemeriksaan bukan karena kesetrum," ujar Suyono pada Kompas.com.

Suyono menambahkan, masyarakat kemudian mengurus jenazah muazin tersebut hingga dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

"Malam itu juga dimakamkan," pungkas Suyono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Surip, 18 Tahun Menabung dari Hasil Angon Bebek untuk Naik Haji

Kisah Surip, 18 Tahun Menabung dari Hasil Angon Bebek untuk Naik Haji

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 8 Juni 2023 : Pagi dan Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 8 Juni 2023 : Pagi dan Malam Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 8 Juni 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 8 Juni 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Surabaya
Guncangan Gempa M 6,0 Pacitan Terasa hingga Kediri, Kristanti: Langsung Gendong Anak Keluar

Guncangan Gempa M 6,0 Pacitan Terasa hingga Kediri, Kristanti: Langsung Gendong Anak Keluar

Surabaya
Gempa M 6,0 Berpusat di Pacitan, Dinding Rumah Warga Madiun Retak Ringan

Gempa M 6,0 Berpusat di Pacitan, Dinding Rumah Warga Madiun Retak Ringan

Surabaya
Gempa M 6,0 Guncang Pacitan Dini Hari, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa M 6,0 Guncang Pacitan Dini Hari, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Surabaya
Gempa M 6,0 Guncang Pacitan, Terasa hingga DIY dan Solo

Gempa M 6,0 Guncang Pacitan, Terasa hingga DIY dan Solo

Surabaya
Gempa M 6,0 Guncang Pacitan, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 6,0 Guncang Pacitan, Tak Berpotensi Tsunami

Surabaya
Mobil Tabrak Pembatas Jalan Usai Ban Belakang Pecah di Tol Jombang-Mojokerto

Mobil Tabrak Pembatas Jalan Usai Ban Belakang Pecah di Tol Jombang-Mojokerto

Surabaya
Memasuki Kemarau, Volume Air Waduk Dawuhan Madiun Menyusut 35 Persen

Memasuki Kemarau, Volume Air Waduk Dawuhan Madiun Menyusut 35 Persen

Surabaya
Goa Tetes di Lumajang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Tetes di Lumajang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Kepala Dusun di Gresik Dianiaya Saat Menunggu Rekan Isi BBM

Kepala Dusun di Gresik Dianiaya Saat Menunggu Rekan Isi BBM

Surabaya
2 Kecamatan di Lumajang Diterjang Longsor Setelah Hujan 4 Hari, 2 Rumah Terdampak

2 Kecamatan di Lumajang Diterjang Longsor Setelah Hujan 4 Hari, 2 Rumah Terdampak

Surabaya
Elpiji 3 Kg di Nganjuk Langka, Pemkab Sidak SPBE

Elpiji 3 Kg di Nganjuk Langka, Pemkab Sidak SPBE

Surabaya
2 Penganiaya Santri Pondok Gontor Hingga Tewas Divonis 8 dan 4 Tahun Penjara

2 Penganiaya Santri Pondok Gontor Hingga Tewas Divonis 8 dan 4 Tahun Penjara

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com