SURABAYA, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan, Jawa Timur, membidik tersangka lain dalam kasus penyalahgunaan dana Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH). Saat ini, sudah ada lima orang yang menjadi tersangka dalam kasus itu.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Bangkalan, Dedi Frangky mengaku, saat ini pihak penyidik masih melakukan pengembangan dan pendalaman atas kasus dugaan korupsi tersebut.
"Tersangkanya sudah ada lima orang, sekarang kami terus melakukan pendalaman dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi," ungkap Dedi saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: 4 Aparat Desa di Bangkalan Bersekongkol Gelapkan Dana Desa Rp 587 Juta
Dedi menjelaskan, para tersangka sedang ditahan di Rumah Tahanan Kejaksaan Tinggi Jatim untuk kepentingan penyidikan.
Sejauh ini, penyidik sudah memeriksa 70 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Kelbung, Kecamatan Galis, Bangkalan.
Baca juga: Gelapkan Dana Bantuan, Koordinator PKH di Bangkalan Ditahan
"Sudah kami panggil koordinator pendampingnya sesuai dengan wilayahnya, dengan tujuan pendalaman peran para tersangka dan penguatan alat bukti, sekalian pemberkasan juga, serta terus melakukan pengembangan, " tutur dia.
Dari pengakuan para saksi (KPM), mereka tidak pernah memegang kartu ATM, sehingga mereka tidak pernah mendapatkan hak bantuannya.
"Kalau masih dalam ranah penyidikan masih dimungkinkan ada pelaku lain yang ikut menerima aliran dana, namun siapa nanti yang akan ditetapkan dan mengarah kepada siapa, nanti pasti akan kami rilis," ucap dia.
Kendati demikian, dirinya masih belum bisa memastikan kapan berkas dari para tersangka akan dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor di Surabaya.
"Jika masih kurang waktu karena kepentingan penyidikan, masih bisa kita perpanjang 40 hari lagi. Jadi pemeriksaannya masih panjang," terang dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.