PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang sapi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mulai berjualan kembali di sejumlah pasar hewan.
Mereka kembali meramaikan pasar sapi yang sempat ditutup selama dua bulan lebih oleh pemerintah kabupaten akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca juga: Pria di Pamekasan Dibacok Saat Tidur, Diduga karena Persoalan Asmara
Salah satu pedagang asal Kecamatan Palengaan, Syamsul mengatakan, saat ini sapi sudah banyak yang sembuh dari PMK.
Bahkan pemerintah sudah memberikan vaksin kepada sapi yang sehat agar terhindar dari PMK. Oleh sebab itu, para pedagang sepakat kembali berjualan.
"Sudah dua bulan pasar sapi ditutup. Kami berani berjualan karena PMK sudah mulai reda dan kami tidak menjual sapi yang sakit ke pasar," kata Syamsul saat ditemui di Pasar Keppo, Pulau Madura, Selasa (26/7/2022).
Selama pasar sapi tutup, Syamsul menjual ternak secara online. Ia mengirimkan video sapi yang ditawarkan kepada calon pembeli.
Cara itu, kata Syamsul, cukup efektif. Meski penjualannya tak sebesar pendapatan saat berjualan di pasar.
"Waktu lebaran Idul Adha kemarin saya jualan sapi online. Cara jualannya belajar ke anak saya karena saya gagap teknologi HP pintar," kata pria yang memiliki tiga anak ini.
Pedagang lainnya, Munaji mengatakan, sapi dagangan yang belum divaksin tak dibawa ke pasar untuk menghindari penularan PMK.
Saat ini, pedagang asal Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan itu, memiliki tujuh sapi yang siap dijualnya telah divaksin. Ketujuh sapi itu juga dalam kondisi sehat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.