Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Indahnya Embun Es di Ranupane, Petani Terancam Gagal Panen

Kompas.com - 26/07/2022, 19:13 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Keindahan embun es di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ternyata dapat merugikan para petani.

Jika embun es menutup batang dan daun tanaman dalam jangka waktu lama, maka tanaman itu terancam akan mati. Sebab, embun es yang menempel pada tanaman membuat proses fotosintesis tidak bisa berjalan normal.

Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ranupane yang sekaligus petani kentang, Hermanto mengatakan, dengan adanya embun es yang menutupi tanaman, cahaya matahari tidak bisa diserap dengan baik oleh tanaman tersebut.

Baca juga: Muncul Fenomena Embun Es di Ranupane Lumajang, Suhu Terendah Capai 7 Derajat Celsius

Akibatnya, tanaman berpotensi mati, khususnya bagi tanaman kentang yang usianya kurang dari dua bulan.

Biasanya, jika sudah terkena embun es, maka daun dan batang tanaman akan layu. Selanjutnya, tanaman bakal membusuk dan mati.

Baca juga: Suhu Terendah di Kawasan Bromo Capai 2 Derajat Celsius hingga Muncul Fenomena Embun Es, Ini Penjelasannya

"Batang tanaman kentang usia muda mudah terkena cengkraman embun es, kalau sudah kena dan tebal bisa dipastikan akan layu dan mati," kata Hermanto di ladangnya, Selasa (26/7/2022).

Hermanto menambahkan, fenomena tahunan yang terlihat indah ini sebenarnya tidak disenangi warga lantaran khawatir gagal panen.

"Makanya, orang sini (Ranupane) embun es itu disebut embun upas. Artinya embun yang bisa menjadi racun untuk tanaman," tambahnya.

Warga mengecek tanamannya usai terjadi embun es di Desa Ranupane Lumajang, Selasa (26/7/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Warga mengecek tanamannya usai terjadi embun es di Desa Ranupane Lumajang, Selasa (26/7/2022)
Untuk diketahui, fenomena embun es sering terjadi di Desa Ranupane. Biasanya, es akan mulai muncul pada bulan Juli sampai September.

Sebab, pada bulan itu memasuki musim pancaroba. Cuaca siang hari akan terasa lebih panas, tapi malam hari suhu udara akan berubah menjadi dingin melebihi saat musim hujan.

Embun es akan muncul pagi hari sekitar pukul 05.00-06.00 WIB. Itupun jika tidak kabut yang turun. Praktis, fenomena langka ini menjadi incaran para wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com