Kepala Desa Patoman, Suwito mengatakan, ada sekitar seribu orang umat Hindu di wilayah yang dipimpinnya.
"Dari jumlah tersebut, semua hidup rukun dan saling toleransi," ujar Suwito.
Dalam pelaksanaan upacara ngaben, umat Hindu dan masyarakat di Desa Patoman selalu gotong-royong membantu menyukseskan.
"Tahun 2022 ini merupakan acara ngaben yang ke-7 kali. Setelah sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi Covid-19," terangnya.
Baca juga: Kantor Bupati Banyuwangi Dimasuki Monyet, Berkas Penting Diacak-acak
Dikatakan Suwito, masyarakat Desa Patoman dihuni oleh beberapa macam suku di antaranya Jawa, Osing, Madura dan Bali.
"Bahkan uniknya, bahasa yang digunakan masyarakat juga berbeda-beda. Tergantung sukunya masing-masing, dan semua saling menghormati," ucap Suwito.
Atas masyarakatnya yang heterogen dengan hidup saling berdampingan itu, Desa Patoman pernah mendapat predikat sebagai desa kebangsaan di Kabupaten Banyuwangi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.