IRT di Tulungagung Ditemukan Tewas di Sumur Sedalam 11 Meter

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com – Seorang ibu rumah tangga berinisial MS (51) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam sumur sedalam 11 meter, Kamis (21/7/2022) malam.

Warga Desa Pelem Kecamatan Campurdarat Tulungagung tersebut sebelumnya sempat menghilang hingga dicari oleh keluarganya.

“Korban ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB, di sumur sedalam sekitar 11 meter,” terang Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori melalui saluran telepon, Jumat (22/07/2022).

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Tulungagung, Berawal Cekcok Soal Gaji, Dicekik hingga Jatuh dari Lantai 2

Kronologi

Kejadian tersebut diketahui saat suami korban pulang dari acara resepsi pernikahan.

Ketika tiba di rumah, suami tidak melihat korban dan mencari ke seluruh ruangan hingga sekitar rumahnya.

“Suaminya ini pulang dari hajatan, karena korban tidak ada di rumah kemudian dicari,” ujar Iptu Muhammad Anshori.

Baca juga: Berhenti Terlalu Mepet, Pesepeda Motor di Tulungagung Tewas Tersambar Kereta Api

Pencarian yang dilakukan sang suami tidak membuahkan hasil. Suami kemudian mengajak sejumlah tetangga untuk membantu mencari korban.

Setelah dilakukan pencarian hampir seharian, pada Kamis (21/07/2022) malam, korban ditemukan di dalam sumur milik tetangganya.

“Karena penasaran, warga mencoba menyorot dalam sumur dengan senter. Ternyata benar, terlihat di dalam sumur posisi mengapung,” terang Iptu Mohammad Anshori.

Baca juga: Berawal Cekcok Masalah Penghasilan, Istri di Tulungagung Tewas di Tangan Suami, Ini Kronologinya

Evakuasi

Selanjutnya, kejadian tersebut dilaporkan ke pemerintah desa setempat, dan diteruskan ke polisi.

Karena sumur cukup dalam, proses evakuasi melibatkan petugas pemadam kebakaran Tulungagung, polisi serta dibantu warga setempat.

“Korban berhasil dievakuasi pada tengah malam, karena lokasi yang sempit dan dalam,” terang Iptu Anshori.

Baca juga: Berawal Cekcok Masalah Penghasilan, Istri di Tulungagung Tewas di Tangan Suami, Ini Kronologinya

Jasad langsung divisium usai dievakuasi.

Hasil visum menunjukkan, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

“Dari keterangan sejumlah saksi, korban memiliki riwayat gejala stroke,” terang Iptu Anshori.