Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peserta Pemilihan Duta Wisata Jember Pakai Kostum Seksi, Bupati Hendy Minta Maaf

Kompas.com - 20/07/2022, 17:58 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan permintaan maaf terkait fashion show yang menampilkan kostum seksi dalam grand final Pemilihan Duta wisata Jember.

Menurut Hendy, terdapat kekurangan dalam acara itu karena ada peserta yang kurang sesuai dengan norma kepantasan dan kearifan lokal di Jember.

Baca juga: Peserta Pakai Kostum Seksi, Pemilihan Duta Wisata Jember Tuai Kritikan, Kepala Dinas Minta Maaf

Untuk itu, Hendy meminta maaf kepada para kyai, ulama dan seluruh warga Jember dari semua elemen masyarakat.

“Kami menyampaikan permohonan maaf karena masih adanya kekurangan,” kata Hendy di dalam rapat paripurna di DPRD Jember Rabu (20/7/2022).

Hendy menambahkan, fashion show yang memakai kostum seksi itu terjadi karena ketidaksempurnaan acara.

“Adanya segmen berupa tampilan fashion show yang kurang sesuai saat diperagakan pada acara tersebut telah menimbulkan ketidaknyamanan kepada semua pihak, kami sekali lagi memohon maaf,” terang dia.

Dia menegaskan, tetap tetap menjunjung tinggi semangat kreativitas. Namun, tetap menjunjung tinggi kaidah-kaidah dan norma yang berlaku di masyarakat.

Hendy berharap kejadian itu tidak mengurangi tujuan utama kegiatan Pemilihan Gus dan Ning Jember Tahun 2022.

Sebab di antara finalis duta wisata yang tampil, ada yang mengenakan hijab serta pakaian-pakaian batik khas Jember.

Peristiwa tersebut akan menjadi catatan untuk penyelenggaraan Jember Fashion Carnival pada Agustus 2022.

“Agenda tersebut akan dikondisikan mampu menyesuaikan dengan kearifan lokal dan norma kesopanan masyarakat Jember,” jelas dia.

Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat menyayangkan pemakaian kostum seksi dalam acara malam grand final pemilihan duta wisata Jember Gus dan Ning pada Senin (18/6/2022) malam.

Baca juga: Ratusan Warga di Jember Kekurangan Air karena Kekeringan, Ini Dugaan Penyebabnya

Pengasuh pesantren IBU sekaligus ketua Komisi D DPRD Jember Hafidi menyayangkan penampilan peserta dalam ajang tersebut.

“Saya sangat kecewa dan prihatin atas pagelaran seperti ini,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com