Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Tuban Dipolisikan Kadesnya karena Mengeluh di Facebook

Kompas.com - 16/07/2022, 07:51 WIB
Hamim,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Salmo (62), seorang kakek di Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus berurusan dengan kepolisian gara-gara komentarnya di media sosial Facebook.

Mbah Salmo dilaporkan oleh Pudji, Kepala Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, atas unggahan komentarnya yang menyinggung pemerintah desa.

Komentar Mbah Salmo yang diunggah ke Facebook tersebut dianggap telah mencemarkan nama baik Kepala Desa beserta perangkat desa setempat.

Baca juga: Habiskan Uang Kurban Rp 75 Juta untuk Game Online, Pria di Bengkulu Dipolisikan, Ini Kisahnya

Saat ditemui Kompas.com, Mbah Salmo yang tinggal bersama istrinya di rumah semi permanen itu membenarkan perihal permasalahan hukum yang menyeretnya tersebut

Dia pun mengakui telah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian terkait laporan dari kepala desanya yang tidak terima dengan komentarnya di facebook.

Usai menjalani pemeriksaan, Mbah Salmo disarankan oleh pihak kepolisian untuk meminta maaf terkait ujaran atau komentarnya yang menyinggung pihak pemerintahan desa.

"Kemarin, sudah diperiksa polisi, dan saya disarankan untuk meminta maaf kepada pemerintah desa," kata Salmo, kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Bermula dari keluhan berujung dipolisikan

Kejadiannya bermula saat Mbah Salmo mengeluh dirinya bersama keluarganya tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Baca juga: Mengaku Dewa Matahari, Natrom Dipolisikan dengan Tuduhan Penistaan Agama

Kondisi pasca pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu sangat berdampak pada perekonomian keluarga Mbah Salmo.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup setiap harinya, Mbah Salmo bersama istri tinggal di rumah semi permanen sambil membuka warung kopi di lahan milik Perhutani.

Keluhan itu diunggah ke media sosial sambil menyertakan gambar Kartu Identitas Penduduk (KTP) istrinya melalui akun Facebook milik Mbah Salmo sendiri di grup Jaringan Informasi Tuban (JITU).

Sontak, keluhan Mbah Salmo yang tidak pernah mendapatkan bantuan sosial tersebut banyak mendapatkan tanggapan dari netizen dengan beragam komentar.

Banyaknya komentar yang menanggapi postingannya, Mbah Salmo pun ikut membalas komentar netizen dengan kalimat yang meledek perangkat desa setempat.

"Masalah bantuan sosial itu kalau perangkat desa matanya kena tumor, kepala desanya mabuk kecubung, ya gak akan dapat, komentar saya begitu di Facebook, tapi sudah saya hapus itu," terangnya.

Baca juga: Gelapkan Uang Iuran BPJS Senilai Rp 618 Juta, Anggota Satpol PP Kota Semarang Dipolisikan

Mbah Salmo (62), Warga Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dilaporkan polisi oleh Kadesnya gara-gara mengeluh tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah di media sosial. Kamis (14/7/2022).KOMPAS.COM/HAMIM Mbah Salmo (62), Warga Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dilaporkan polisi oleh Kadesnya gara-gara mengeluh tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah di media sosial. Kamis (14/7/2022).

Mbah Salmo menilai, penyaluran bantuan sosial dari pemerintah yang diperuntukkan warga kurang mampu di desanya masih banyak yang tidak tepat sasaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com